Batam (ANTARA Kepri) - Harga sayur-mayur di Kota Batam, Kepulauan Riau, melonjak hingga lebih 100 persen, karena penurunan pasokan dari Pulau Bintan.
"Pasokan dari Pulau Bintan di seberang menurun drastis, harga kangkung dan bayam per kilo telah mencapai Rp18 ribu, biasanya hanya paling mahal Rp8 ribu per kilogram," kata pedagang di Pasar Mitra Raya, Batam Centre, Sulaiman, Minggu.
Ia mengatakan, hampir sepekan terakhir pasokan dari Pulau Bintan menurun hingga lebih dari 50 persen sehingga memicu kenaikan harga yang sangat tinggi.
"Pasokan sayuran segar untuk Batam rata-rata memang dari Pulau Bintan. Jika terjadi gangguan akan sangat berpengaruh terhadap kenaikan harga," kata dia.
Selain kangkung dan bayam, kata dia, sawi hijau juga mengalami kenaikan dari Rp8 ribu menjadi Rp14 ribu per kilogram, sementara kacang panjang dari Rp10 ribu menjadi Rp16 ribu per kilogram.
"Ketergantungan Batam yang tinggi dari Pulau Bintan mengakibatkan harga sering tidak stabil, terutama saat cuaca berubah-ubah seperti saat ini," kata Sulaiman.
Pedagang lain, Miuhajir mengatakan, harga komoditas lain seperti bawang merah harganya Rp10-14 ribu per kilogram dan cukup stabil, bawang impor Rp4 ribu, cabai merah Rp22 ribu, kentang Rp5-6 ribu, dan kol Rp4 ribu per kilogram.
Selanjutnya, terong Rp4-6 ribu, wortel Rp8 ribu, brokoli Rp22 ribu, bawang putih Rp16-18 ribu, timun Rp6 ribu, kol medan Rp4 ribu, cabai rawit Rp14 ribu per kilogram.
Ketua Gabungan Kelompok Tani Batam, Surianto saat dihubungi mengatakan produksi lokal untuk menopang kebutuhan sayur juga tidak bisa maksimal karena gangguan cuaca.
Menurutnya cuaca yang tiba-tiba panas menyengat dan hujan deras bergantian dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan sayuran tusak dan tidak bisa dipanen.
"Cuaca sedang tidak menentu, sehingga hasil panen petani lokal tidak maksimal," kata dia. (KR-LNO/B012)
Editor: Rusdianto

Komentar