Batam (ANTARA) - Sebanyak 721 calon jamaah haji (CJH) asal Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), mengikuti bimbingan manasik haji yang digelar oleh Kementerian Agama Kota Batam sebagai persiapan sebelum berangkat ke Tanah Suci.
Kepala Kemenag Kota Batam Budi Dermawan menyampaikan dari total 721 kuota jamaah haji, sebanyak 629 orang telah melunasi biaya perjalanan haji, sementara 92 orang masih dalam proses pelunasan tahap kedua.
“Untuk tahap kedua yang akan dibuka dari 24 Maret hingga 17 April diperuntukkan bagi jamaah yang mengalami kendala sistem pada tahap pertama, pendamping jamaah haji lansia dan disabilitas, serta mereka yang mengajukan penggabungan keluarga seperti suami-istri, anak kandung, orang tua kandung, dan saudara kandung yang terpisah,” katanya di Batam, Sabtu.
Selain itu, pelunasan tahap kedua juga memberikan kesempatan bagi jamaah cadangan, yang akan mendapatkan kuota tambahan jika masih tersedia.
“Kami akan melaksanakan kegiatan manasik ini sebanyak dua kali di tingkat kota dan delapan kali di tingkat kecamatan agar para jamaah dapat benar-benar matang sebelum berangkat,” katanya.
Bimbingan manasik haji ini didanai melalui dana pengelolaan keuangan operasional haji (PKOH) dan bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai tata cara pelaksanaan ibadah haji.
Selain materi dari Kemenag, kegiatan ini juga menghadirkan pemateri dari BPJS Kesehatan Kota Batam dan Kantor Pos Indonesia, yang memberikan informasi terkait pelayanan kesehatan dan fasilitas kargo untuk mengirim barang.
Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Kepri Muhammad Syafii menambahkan bahwa Batam merupakan titik keberangkatan utama bagi jamaah haji dari Provinsi Kepri, Riau, dan Kalimantan Barat, dengan Jambi hanya sebagai embarkasi antara.
"Untuk Kepri sendiri, terdapat 1.291 kuota jamaah haji, dan sekitar 70 persen di antaranya berasal dari Batam," ungkap Syafii.
Kemenag Batam juga menggunakan momen tersebut untuk memperkenalkan jamaah kepada tiga ketua kloter agar CJH semakin mengenal akan pendamping mereka nanti.
Dalam manasik ini, CJH juga diberikan pemahaman mengenai kebijakan pelayanan ibadah haji yang diterapkan oleh Arab Saudi dan persyaratan sebelum pemberangkatan.
Salah satu poin penting yang ditekankan adalah pemahaman hikmah dan makna dari setiap tahapan ibadah haji, sehingga para jamaah dapat menjalankan ibadah dengan lebih khusyuk dan sesuai tuntunan syariat.
Baca juga:
Kemenag Kepri sebut kuota haji 2025 sebanyak 1.291 orang
Kemenag: Kuota haji Natuna tahun 2025 sebanyak 54 orang
Komentar