Batam (ANTARA) - Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Kepulauan Riau (Kepri) terus mengoptimalkan pelayanan selama mudik Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 dengan fokus mengantisipasi kepadatan calon penumpang di pelabuhan.
“Berkaca pengalaman mudik tahun lalu di Pelabuhan Tanjung Uban, Bintan, dan Punggur sempat terjadi antrean kendaraan yang ingin menyeberang, antrean sampai keluar area parkiran,” kata Kepala BPTD II Kepri Dini Kusumahati Damarintan dikonfirmasi di Batam, Senin.
Menurut Dini, beberapa upaya yang dilakukan mengantisipasi kepadatan ini adalah menyiapkan kantong parkir tambahan atau buffer zone di sekitar pelabuhan.
Pihaknya, kata dia, telah berkoordinasi dengan Badan Pengusahaan (BP) Batam untuk menyediakan kantong parkir tambahan berupa buffer zone.
“Jadi nanti seluruh masyarakat yang akan masuk ke pelabuhan dimasukkan ke dalam buffer zone terlebih dahulu, ketika sudah waktunya 60-120 menit sebelum keberangkatan kapal, mereka dimasukkan,” kata Dini.
Kemudian, sistem tiket daring yang kini diberlakukan juga diharapkan dapat mengurangi antrean penumpang di pelabuhan. Karena hanya yang sudah memesan tiket daring yang sudah harus berada di pelabuhan.
Baca juga: Dinkes Batam terjunkan tenaga medis di 6 posko untuk layani pemudik
BPTD II Kepri memastikan tidak ada lagi layanan tiket langsung, sehingga masyarakat yang tak memiliki tiket tidak dapat membeli tiket di pelabuhan.
“Untuk skema di Tanjung Uban, karena sudah online semoga ini mengurangi kepadatan, kami akan ada skema normal, skema padat dan skema sangat padat. Kantong parkir dan buffer zone sudah disiapkan, kalau kejadian seperti tahun lalu terulang kembali, mudah-mudah tidak karena sudah online,” katanya.
Berdasarkan data Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, potensi pergerakan masyarakat yang mudik dan balik di wilayah Kepri hanya menyumbang 0,5 persen, yakni pemudik asal perjalanan sebanyak 700 ribu penumpang, dan pemudik tujuan Kepri hanya 0,4 persen atau 600 ribu penumpang.
Persentase tertinggi pergerakan masyarakat di musim mudik berada di Pulau Jawa, yakni sebesar 6,6 persen.
Meski demikian, lanjut Dini, pihaknya telah menyiapkan berbagai fasilitas untuk mendukung kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2025.
“Kami mendirikan pos lebaran per tanggal 21 Maret sampai dengan 11 April. Diprediksikan puncak arus mudik terjadi pada H-2 lebaran dan puncak arus balik pada H+4 lebaran atau Sabtu tanggal 5 April,” kata Dini.
Baca juga: PPLP Tanjung Uban-Kepri jamin keamanan dan keselamatan pemudik jalur laut
Pada mudik 2025 ini, BPTD Kepri memprediksi penumpang dan kendaraan angkutan penyeberangan meningkat sebesar 20 persen kendaraan, dan 29 persen penumpang.
Dari angka tersebut, perjalanan terbesar pertama untuk dalam provinsi yakni dari Pelabuhan Punggur ke Pelabuhan Tanjung Uban dan yang kedua dari Punggur ke Kuala Tungkal.
Kemudian, untuk kesiapan sarana transportasi umum di Kepri, kata dia, untuk kapal perintis di enam trayek di lima kabupaten/kota.
Kondisi kapal penyeberangan di Pelabuhan Telaga Punggur seharusnya ada 11 kapal, namun yang beroperasi hanya sembilan, sisanya dalam perbaikan.
Sedangkan terkait pembatasan kendaraan angkutan barang, kebijakan tersebut menjadi kewenangan dari pemerintah daerah provinsi, kecuali kendaraan angkutan barang logistik atau sembako.
Baca juga: Bea Cukai Batam fasilitasi 86 kendaraan FTZ keluar mudik LebaranBerita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPTD Kepri antisipasi kepadatan arus penumpang di pelabuhan
Komentar