Proses negosiasi intensif untuk bebaskan sandera Gaza

id Perdana Menteri,Israel,Benjamin Netanyahu,Gencatan senjata,Pembebasan sandera,Jalur Gaza,Hamas

Proses negosiasi intensif untuk bebaskan sandera Gaza

Sejumlah simpatisan dari Aqsa Working Group berunjuk rasa mengecam kekerasan Israel terhadap warga Gaza, Palestina di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Jumat (11/4/2025). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/Spt/aa.

Yerusalem/Istanbul (ANTARA) - Akibat tekanan publik yang meningkat, pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (14/4) menyatakan tengah melangsungkan “pembicaraan intensif” guna mengamankan pembebasan para sandera di Jalur Gaza.

Publik menekan Netanyahu menyusul keputusannya membatalkan kesepakatan gencatan senjata dan melanjutkan kembali perang, menurut pernyataan dari kantornya yang dikutip surat kabar Maariv.

Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat sebelumnya telah menengahi kesepakatan gencatan senjata bertahap antara Israel dan Hamas pada Januari. Namun, sebagaimana dicatat Maariv, Israel melanggar kesepakatan tersebut dengan kembali melancarkan perang secara sepihak pada bulan Maret.

Pernyataan itu disampaikan di tengah lonjakan tekanan publik, di mana ribuan tentara cadangan dan warga sipil dari berbagai sektor telah bergabung dalam kampanye petisi selama 48 jam terakhir, mendesak pemerintah agar memprioritaskan pembebasan para sandera, meskipun harus menghentikan perang.

Baca juga: Ratusan mantan pejabat Mossad tandatangani petisi akhiri perang Gaza

Israel memperkirakan ada 59 sandera yang masih berada di Gaza, dengan 24 di antaranya diyakini masih hidup. Sementara itu, lebih dari 9.500 warga Palestina ditahan di penjara-penjara Israel, menghadapi penyiksaan, kelaparan, dan pengabaian medis yang telah menyebabkan banyak kematian, menurut laporan media dan lembaga hak asasi manusia dari Palestina maupun Israel.

Hamas pada Senin menyampaikan bahwa pihaknya sedang mengkaji proposal mediator terkait gencatan senjata dan pertukaran tahanan, dan menyebut bahwa kepemimpinan mereka menanggapinya “dengan tanggung jawab nasional yang tinggi” serta akan memberikan jawaban resmi setelah konsultasi internal.

Hamas menegaskan kembali bahwa setiap kesepakatan harus mencakup gencatan senjata permanen, penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza, pertukaran tahanan yang nyata, rekonstruksi wilayah yang hancur akibat perang, serta pengakhiran blokade terhadap rakyat Palestina.

Baca juga: Turki tolak semua rencana yang memaksa warga Palestina meninggalkan Gaza



Sumber: Anadolu



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Negosiasi intensif sedang berlangsung untuk bebaskan sandera Gaza

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE