Wagub Nyanyang tekankan pentingnya kesesuaian pelatihan kerja di BLK

id Wagub kepri,nyanyang, blk, kepri, tanjungpinang

Wagub Nyanyang tekankan pentingnya kesesuaian pelatihan kerja di BLK

Wakil Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Nyanyang Haris Pratamura. ANTARA/Ogen

Tanjungpinang (ANTARA) - Wakil Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Nyanyang Haris Pratamura menekankan pentingnya kesesuaian program pelatihan kerja yang ada di Balai Latihan Kerja (BLK) agar tepat sasaran dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat.

Menurutnya, Pemerintah Provinsi Kepri akan menggelar rapat koordinasi guna memetakan kebutuhan spesifik dari masing-masing kabupaten/kota setempat supaya dapat diakomodasi dalam program-program pelatihan yang ada di BLK.

"Harapannya, di masing-masing kabupaten/kota nantinya bisa memiliki BLK sendiri, namun jika belum tersedia, maka peserta pelatihan dapat kita bawa ke BLK di Tanjungpinang, Batam, atau Tanjung Balai Karimun," kata Wagub Nyanyang usai meninjau gedung BLK di Kota Tanjungpinang, Rabu.

Wagub Nyanyang menjelaskan bahwa program pelatihan di BLK untuk tahun ini sedang disiapkan dan diharapkan dapat dimaksimalkan melalui APBD Perubahan (APBD-P) tahun anggaran 2025.

Baca juga: Kemenag Kepri gelar uji makanan untuk pastikan JCH dapat menu sehat

Selain itu, katanya, pelatihan-pelatihan teknis juga akan dilaksanakan oleh dinas-dinas terkait dan terintegrasi dengan kebutuhan daerah.

“Anggaran pelatihan di Dinas UMKM ada sekitar Rp10 miliar, sedangkan di sini (BLK Tanjungpinang) tersedia sekitar Rp3 miliar dengan fokus utama pada pelatihan teknik. Maka prioritas program harus kita sesuaikan dengan kebutuhan masing-masing daerah,” ungkapnya.

Wagub Nyanyang pun berkomitmen mengevaluasi berbagai kebutuhan fasilitas pelatihan kerja di yang ditangani Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Pemprov Kepri. Ia pun mendorong revitalisasi fasilitas pelatihan kerja tersebut.

Baca juga: 7.785 peserta ikuti UTBK-SNBT UMRAH

Wagub memastikan bahwa seluruh program pelatihan di BLK disediakan secara gratis. Tidak hanya itu, peserta magang pun akan mendapatkan pendampingan dan bantuan selama masa magang yang berlangsung antara tiga hingga enam bulan.

"Kami akan memberikan dukungan maksimal agar pengembangan BLK dapat terealisasi, meskipun dengan konsep yang minimalis, namun tetap fungsional,” kata Nyanyang.*

Baca juga:
Kemenperin dorong pemerataan pembangunan kawasan industri di luar pulau Jawa

Kemenperin: Penguatan industri Batam tekan pemanfaatan energi hijau dan SNI

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE