Batam (ANTARA) - Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau (Disdik Kepri) memastikan proses sistem penerimaan murid baru (SPMB) tingkat SMA dan SMK di Kota Batam dapat diakses secara merata, termasuk oleh masyarakat yang tinggal di wilayah hinterland atau pulau penyangga.
Kepala Disdik Kepri Andi Agung mengatakan bahwa Kepri menggunakan sistem kombinasi pendaftaran daring dan luring untuk menjangkau wilayah dengan keterbatasan infrastruktur digital.
“Di Batam, ada 22 SMA Negeri dan 11 SMK Negeri yang kami terapkan sistem pendaftaran secara daring. Sedangkan di pulau penyangga atau wilayah hinterland, ada 7 SMA Negeri yang pendaftarannya bisa secara luring dan daring. Ada juga 1 Sekolah Luar Biasa yang bisa luring dan daring,” katanya saat dihubungi di Batam, Kamis.
Baca juga: Mal pelayanan publik di Natuna resmi mulai beroperasi
Menurutnya, banyak masyarakat di pulau-pulau seperti Belakangpadang, Galang, dan Bulang masih menghadapi keterbatasan jaringan internet atau pemahaman digitalisasi.
“Makanya kami beri opsi kombinasi. Siswa tetap bisa daftar online, tapi kalau tidak memungkinkan, bisa langsung ke sekolah secara offline. Ini bagian dari upaya agar mereka juga terlibat dalam transformasi digital pendidikan,” tambahnya.
Data sementara menunjukkan proyeksi lulusan SMP dan MTs di Kota Batam tahun ini mencapai 20.824 siswa. Sementara itu, daya tampung SMA/SMK negeri sekitar 17.854 siswa, sisanya sekitar 2.970 diarahkan ke sekolah swasta.
Disdik Kepri memastikan daya tampung tersebut telah dipetakan dengan mempertimbangkan lokasi dan sebaran penduduk.
“Sekolah negeri di Batam sudah mengakomodasi sebagian besar siswa. Sisanya, yang tidak tertampung, sudah masuk ke kuota sekolah swasta. Jadi, seharusnya semua anak bisa terlayani,” katanya.
Baca juga: BNN bangun kesadaran kolektif masyarakat untuk lawan narkoba
Proses pendaftaran berlangsung dari 11 hingga 14 Juni 2025, dan akan dilanjutkan dengan tahap verifikasi pada 16 Juni.
“Nanti untuk verifikasi kami buka posko di sekolah dan juga di setiap kelurahan agar masyarakat memiliki akses yang dekat,” kata dia.
Dengan penerapan sistem kombinasi ini, Disdik Kepri memastikan bahwa akses terhadap pendaftaran ke pendidikan SMA/SMK terbuka untuk seluruh warga Batam, baik yang berada di wilayah kota maupun di kawasan hinterland.
Baca juga:
Disdik Batam bangun tiga sekolah baru pada tahun 2026
Pemkab Natuna sepakati anggaran untuk RKP 2026 sebesar Rp1,8 triliun
Komentar