Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) menyiapkan anggaran sebesar Rp71,8 miliar untuk program Bantuan Kesehatan Daerah (Bankesda) pada tahun 2025.
Anggaran ini mencakup pembiayaan premi BPJS Kesehatan, bantuan pengobatan rumah sakit serta dukungan transportasi dan akomodasi.
“Dari anggaran sebesar Rp71,8 miliar lebih ini, sebesar Rp65,1 miliar digunakan khusus untuk pembayaran premi BPJS Kesehatan masyarakat,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi saat dihubungi di Batam, Senin.
Ia mengaku jumlah ini meningkat sekitar Rp27 miliar dari sebelumnya, setelah penambahan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan.
“Anggaran premi ini memang terus naik, karena kebutuhan dan cakupannya juga bertambah. Program ini sudah berjalan beberapa tahun, bukan hal baru, dan akan terus kita perluas,” ujar Didi.
Selain premi, dana lainnya digunakan untuk bantuan pengobatan di rumah sakit sebesar Rp6,59 miliar, bantuan transportasi Rp67 juta, dan akomodasi Rp108 juta.
Saat ini, Pemkot Batam menjalin kerja sama dengan 13 rumah sakit untuk pelaksanaan program ini, termasuk dua rumah sakit jiwa di luar Batam, yakni di Pekanbaru, Riau dan Tanjung Uban, Bintan.
Baca juga: 52.835 siswa baru di Batam terima dua pasang seragam gratis
Daftar rumah sakit yang sudah bermitra dengan Bankesda Kota Batam meliputi RSUD Embung Fatimah, RSBP Batam, RS Harapan Bunda, RS Soedarsono, RS Bhayangkara, serta RS Elisabeth Batam Kota, RS Keluarga Husada, RS Graha Hermine, RS Charis Medika, RS Kasih Sayang Ibu, RS Budi Kemuliaan, RS Tanjung Uban dan Pekanbaru.
Didi menyebutkan pihaknya juga terus menawarkan kerja sama ke rumah sakit lainnya di Batam agar cakupan layanan kesehatan untuk masyarakat semakin luas. “Mayoritas rumah sakit besar di Batam saat sudah bergabung dalam program ini, tapi kami masih menawarkan untuk yang lain,” kata dia.
Baca juga: 72 sekolah di Batam sudah terima manfaat MBG
Komentar