Indopura Investasi 700 Dolar AS di Batam

id Indopura, Investasi,Batam,bauksit,tambang

Batam (ANTARA Kepri) - Perusahaan pertambangan Indopura Resources menggandeng perusahaan asal China, Hainan Joint Enterprise Business Service Co.Ltd menanam modal sebesar 700 juta dolar AS untuk membangun pemurnian bauksit di Batam, Kepulauan Riau.

"Kami akan membangun pengolahan bauksit refinery dan alumina atau Chemical Grade Alumina," kata Managing Director Indopura Resources di Batam, Rabu.

Ia mengatakan, pabrik pengolahan bouksit itu akan mulai dibangun 2014 karena membutuhkan waktu setahun untuk menyiapkan kajian dan perizinan.

Saat ini, Indopura Resouces menyiapkan perencanaan dan disain pembangunan pabrik melalui studi kelayakan.

Pabrik bauksit di Batam, nantinya akan memanfaatkan hasil kekayaan tambang dari Ketapang, Kalimantan Barat.

"Tujuan kami melakukan kerja sama dan berinvestasi di Batam untuk memanfaatkan potensi kekayaan alam di Indonesia, khususnya di Kepulauan Riau dan Ketapang," kata dia.

Sebenarnya, Pulau Bintan dan beberapa pulau lain di Kepri memiliki kandungan bouksit. Namun, Indopura memilih menggunakan bahan baku dari Kalimantan Barat karena kuantitasnya yang lebih besar.

Dalam pengadaan bauksit Indopura dan Hainan dipasok dari PT Laman Mining yang memiliki 27.000 haktare areal tambang di Ketapang.

Dengan teknologi tinggi, kata dia, bauksit Kalimantan diolah menjadi bahan jadi serbuk alumina yang memiliki nilai tambah tiga hingga lima kali lipat.

Serbuk Alumina, kata dia, dibutuhkan sebagai bahan jadi atau tambahan berbagai industri seperti kosmetika, pasta gigi, detergen dan lainnya.

"Indopura Resources ingin melakukan alih teknologi di mana Indonesia mempunyai bahan baku dan pihak asing miliki teknologinya dan ke depan, Indonesia bukan hanya negara pengekspor bahan mentah akan tetapi sudah memiliki teknologi untuk memproduksi barang jadi," kata Arief Winata.

Tiap tahunnya perusahaan dua negara itu akan memproduksi serbuk alumina satu juta metrik ton dari bahan baku 2,7 juta metrik ton.

Serbuk Aluminan nantinya akan diekspor ke China dan Jepang.

"Untuk ke dalam negeri, kami lihat dulu aturannya," kata dia.

Sementara itu, perusahaan itu belum menentukan lokasi pabrik di Batam.

Menurut Direktur Indopura Resources, Indra Gobel, pemerintah kota sudah menawarkan beberapa lokasi, namun perusahaannya belum memutuskan.

Ia mengatakan, perusahaannya masih mengkaji lokasi yang cocok untuk pabrik.

"Kami butuh 160 sampai 170 haktare lahan untuk pabrik ini," kata dia.

Jika sudah berdiri, maka perusahaan itu mampu menyerap sekitar 5.000 pekerja. (ANTARA)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE