Keuntungan BUMD Kepri Capai Rp1 Miliar

id Keuntungan, BUMD, Kepri,pembangunan,bpr,avtur

Tanjungpinang (ANTARA Kepri) - Badan Usaha Milik Daerah Provinsi Kepulauan Riau dapat membukukan keuntungan sebesar Rp1 miliar pada tahun 2012.

"Kondisi PT Pembangunan Kepri (BUMD Kepri) tahun lebih lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya, karena dapat menghasilkan keuntungan sebesar Rp1 miliar," kata Direktur PT BUMD Kepri M Syahrial, di Tanjungpinang, Kamis.

Ia mengatakan, pendapatan kotor PT Pembangunan Kepri pada tahun ini mencapai Rp5 miliar. Namun setelah dikurangi biaya produksi dan operasional lainnya, keuntungan yang diperoleh tinggal Rp1 miliar.

Keuntungan yang diperoleh pada tahun ini hasil dari usaha yang dilakukan oleh manajemen melalui penghematan biaya operasional dan keuntungan yang diperoleh dari investasi di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kepri Bintan dan BPR Kepri Batam. Penghematan biaya operasional pada tahun ini mencapai 50 persen dibanding tahun-tahun sebelumnya.

"Tahun ini biaya operasional hanya Rp1,4 miliar. Biasanya, pada tahun-tahun sebelumnya mencapai Rp2,9 miliar," ungkapnya.

Sedangkan keuntungan yang diperoleh dari investasi di BPR pada tahun ini mencapai Rp1 miliar. Investasi pada BPR Kepri Bintan dan BPR Kepri Batam dilakukan sejak tiga tahun yang lalu.

Selain mendapat keuntungan dari dua perusahaan perbankan itu, PT Pembangunan Kepri juga memperoleh laba dari penyediaan avtur di Bandara Raja Haji Fisabilillah dan jasa kepabeanan.

Sedangkan investasi sebesar Rp8 miliar pada perusahaan Tenaga Listrik Bintan belum membuahkan hasil hingga tahun ini. Kemungkinan perusahaan itu baru beroperasi pada tahun 2013.

"Kami yakin akan mendapatkan keuntungan dari hasil kerja sama dengan PT Tenaga Listrik Bintan," ujarnya.

Sedangkan utang BUMD Kepri terhadap Deraya Airlines dibayar jika diperintah Mahkamah Agung. Saat ini kasus utang piutang masih diproses secara hukum.

Sementara utang operasional mencapai Rp600 juta.

"Utang BUMD Kepri terhadap Deraya Airlines dibayar jika perintah oleh Mahkamah Agung," ujarnya.

BUMD Kepri juga memiliki piutang dari beberapa perusahaan. Piutang macet mencapai Rp2 miliar, sedangkan piutang lancar sekitar Rp600 juta. (ANTARA)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE