Batam (ANTARA) - Perum Bulog Cabang Batam, Kepulauan Riau (Kepri), menyerap 2,7 ton jagung pipil dari petani lokal di Batam dan Karimun hingga 30 September 2025.
“Jagung pipil ini berasal dari petani lokal di Batam dan Karimun, hasil kerja sama Bulog dengan Kepolisian Daerah (Polda) Kepri, Polresta Barelang, dan Polres Karimun,” ujar Kepala Cabang Bulog Batam Guido XL Pereira di Batam, Selasa.
Penyerapan dilakukan di Gudang Batu Merah Batam dengan harga Rp6.400 per kilogram sesuai Harga Pokok Penjualan (HPP) dan standar Badan Pangan Nasional RI. Dan kemudian menjual kepada mitra peternak dengan harga Rp5.500 per kilogram, sesuai arahan pemerintah.
Bulog Batam, menurut dia, menetapkan target penyerapan jagung pipil dari petani lokal sebesar 25 ton hingga akhir 2025.
Guido mengatakan jagung pipil yang diserap umumnya dimanfaatkan peternak sebagai bahan pakan.
“Dengan pola ini, kita menjaga agar peternak tetap mendapatkan bahan pakan dengan harga lebih terjangkau, meski Bulog membeli dari petani dengan harga lebih tinggi,” kata dia.
Baca juga: Dinkes Batam telah obati 3.164 pasien positif TBC hingga September 2025
Selain jagung, ia mengatakan Bulog Batam juga menyerap gabah dan beras dari petani lokal. Dirinya menyebutkan dari target 200 ton setara beras hingga akhir tahun, sudah terealisasi 152 ton.
“Sisa 48 ton akan kami maksimalkan melalui panen berikutnya sampai Desember 2025. Kemarin di Pelalawan, Riau, sempat gagal panen di Agustus, jadi kemungkinan waktu dekat ini baru ada penyerapan beras lagi,” kata Guido.
Ia mengharapkan target penyerapan untuk tahun ini dapat tercapai dengan sinergi bersama mitra Bulog di Batam dan Karimun.
“Ini pertama kali kami ada target untuk penyerapan jagung jadi semoga akan terus bertambah. Dari Kejaksaan Negeri juga akan ikut bersinergi, mereka ingin menanam jagung sekitar 32 hektare,” katanya.
Baca juga: Diskum Batam catat 15 UMKM telah terima pinjaman Rp20 juta

Komentar