Cabai rawit picu inflasi di Kepri

id cabai rawit picu inflasi di kepri,inflasi di kepri

Cabai rawit picu inflasi di Kepri

Ilustrasi; Pedagang cabai di Tanjungpinang. (kepri.antaranews.com/Nikolas Panama) ()

Kenaikan harga terutama dicatat komoditas cabai merah dan cabai rawit

Batam (Antaranews Kepri) - Kenaikan harga cabai rawit dan cabai merah menjadi pemicu inflasi di Provinsi Kepulauan Riau, pada Desember 2017, berdasarkan catatan Tim Pengendali Inflasi Daerah Kepri. 

"Kenaikan harga terutama dicatat komoditas cabai merah dan cabai rawit," kata anggota TPID Kepri, Eko Waluyo Purwoko di Batam, Sabtu. 

Cabai rawit dan cabai merah masuk dalam kelompok komoditas volatile food mencatat inflasi 2,31 persen (mtm), lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya 0,16 persen. 

Cabai merah mencatat inflasi 13,61 persen (mtm) sedang cabai rawit mencatat infkasi 32,03 persen (mtm). 

"Peningkatan permintaan musiman menjelang akhir tahun karena perayaan Hari Natal dan Tahun Baru diperkirakan menjadi pemucu kenaikan harga volatile food," kata dia. 

Berdasarkan pantauan PIHPS, rata-rata harga cabai merah di Yogyakarta meningkat 15,09 persen (mtm), Sumatera Utara meningkat 8,01 persen (mtm) dan di Sumatera Barat meningkat 11,75 persen (mtm). 

"Kenaikan harga di sentra penghasil memicu kenaikan harga cabai merah di Kepri," kata dia. 

Selain itu, curah jujan yang tinggi memicu kenaikan harga cabai merah di sentra penghasil. 

Kepri mencatatkan inflasi pada Desember 2017 sebesar 0,73 persen (mtm) atau 4,02 (yoy), sementara pada bulan sebelumnya inflasi 0,10 persen (mtm) atau 3,53 persen (yoy). 

Eko menyatakan, inflasi Desember lebih tinggi dibanding rata-rata historisnya selama 3 tahun terakhir yaitu inflasi 1,31 persen (mtm). 

Kelompok inti mencatatkan inflasi 0,16 persen (mtm) lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya sebesar 0,04 persen (mtm).  

Sandal kulit mencatat inflasi 11,51 persen (mtm) dengan andil 0,01 petsen (mtm) sedang sotong mencatat inflasi 5,94 persen dengan andil 0,01 persen (mtm).  

"Kenaikan harga sendal kulit diperkirakan karena peningkatan permintaan jelang perayaan Natal dan Tahun Baru, sedang peningkatan harga sotong diperkirakan akibat angin musim utara yang mempengaruhi kondisi pasokan," kata dia. 

Sementara kelompok administresed prices mencatat inflasi 0,79 persen (mtm), meningkat dibanding bulan sebelumnya sebesar 0,17 persen (mtm).  

Inflasi kelompok ini terutama disumbang kenaikan tarif angkutan udara yang merupakan pola musiman menjelang perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru. 

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE