Peneliti: Saatnya fokus program Kepri provinsi cerdas

id kepri smart province

Peneliti: Saatnya fokus program Kepri provinsi cerdas

Ilustrasi gedung Laman Boenda di Tanjungpinang yang menjadi ikon dari Provinsi Kepri. (Antaranews Kepri/Aji Anugraha)

Selain itu permasalahan itu, kolaborasi di antara OPD di Pemprov Kepri terkait pelayanan terpadu berbasis teknologi informasi belum maksimal, pembangunan infrastruktur teknologi informasi yang belum merata di setiap kabupaten dan kota di Kepri.
Tanjungpinang (Antaranews Kepri) - Peneliti dari Gurindam Research Centre (GRC) Ady Muzwardi menyarankan saatnya Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun fokus melaksanakan program "Smart Kepri Province" atau Kepri Provinsi Cerdas yang dilaksanakan Dinas Komunikasi dan Informasi setempat,

"Kami menilai program Kepri Provinsi Cerdas perlu dilanjutkan, meski Guntur Sakti (mantan Kepala Diskominfo Kepri) sudah menjadi Kabiro Humas Kemenpar," ucapnya di Tanjungpinang, Senin.

Ady yang juga dosen Fisip Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) mengatakan, pelaksanakan program tersebut dibutuhkan keseriusan untuk kepentingan pemerintahan dan masyarakat Kepri, terutama dari aspek pelayanan yang efektif dan optimal.

Menurut dia, pelaksanaan program tersebut masih terkendala masalah regulasi dan teknis. Kendala yang dihadapi seperti regulasi yang belum terpadu terkait pengembangan Smart Province antara pemprov dan pemerintah kabupaten dan kota, jaringan internet pemerintahan yang belum optimal antara pemerintah pusat, dan pemerintah?daerah serta antarorganisasi pemerintahan daerah di Kepri terkait pusat sinkronisasi data.

Selain itu permasalahan itu, kolaborasi di antara OPD di Pemprov Kepri terkait pelayanan terpadu berbasis teknologi informasi belum maksimal, pembangunan infrastruktur teknologi informasi yang belum merata di setiap kabupaten dan kota di Kepri.

Namun ia optimistis pemerintah mampu menyelesaikan permasalahan itu dalam waktu yang tepat dan cepat.

"Posisi Kepri yang berada di perbatasan membuat provinsi ini wajib menjadi provinsi yang cerdas dalam mengelola pemerintahan," katanya.

Ady mengatakan Kepri adalah wajah Indonesia, yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia. Kondisi itu yang menyebabkan pengelolaan Kepri berbeda dengan provinsi lainnya.

Rentang kendali yang jauh dalam memberi pelayanan kepada warga yang tinggal di pulau-pulau juga harus disiasati dengab pemanfaatan teknologi digital dalam mengelola pemerintahan.

"Penggunaan teknologi digital dalam memberi pelayanan secara merata, optimal dan efektif adalah salah satu jawaban," katanya.

Kepri Provinsi Cerdas, kata dia mengadopsi teknologi informasi terpadu, dan masyarakat bisa mendapat akses informasi sesuai asas?kesetaraan hak akses sebagai cara meningkatakan Sumber Daya Manusia di Kepri.?

Selain masyarakat umum investor juga bisa mendapatkan asas manfaat atau daya guna dari implementasi Provinsi Cerdas terkait perijinan investasi, kawasan-kawasan investasi potensial, fasilitas investasi, kualitas infrastruktur dan sumberdaya manusia di Kepri secara interaktif.

"Saya berharap Kepri bisa menjadi salah satu propinsi di Indonesia yang pelayanan?publiknya bisa cepat dan tepat," katanya. (Antara)

Editor : Pradanna Putra

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE