Tanjungpinang (ANTARANews Kepri) -Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kepulauan Riau menyatakan, Kepri Smart Province (KSP) potensial menambah pendapatan asli daerah jika dikelola secara maksimal.
"Bukan tak mungkin KSP dapat menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD) bagi Kepri. Karena itu kami mengapresiasi dan mendukung produk Dinas Kominfo Kepri ini," Kepala BPKAD Kepri Andri Rizal di Tanjungpinang, Rabu.
Andri mengemukakan KSP tidak hanya memberi warna baru bagi Pemprov Kepri, melainkan sebagai sumber energi positif bagi masyarakat Kepri, terutama yang berdomisili di Kota Tanjungpinang.
"Ini menarik. Kalau ada butuh perbaikan atau dipercantik lagi, nanti kami (BPKAD) bantu anggarannya di APBD perubahan," ujar Andri Rizal,
Andri melihat-lihat layar yang tersedia di-KSP. Namun ia tampak tertarik dengan KSC (Kepri Smart Conference) yang dapat digunakan untuk "teleconference".
Andri juga tertarik dengan layar di ruang rapat di-KSP, yang dapat dioperasikan melalui telpon genggam saja.
"Jika selama ini bahan rapat dipaparkan melalui laptop, kini dapat diakses melalui telpon genggam saja," terang Kepala Bidang Pengelolaan Komunikasi Publik, Dinas Kominfo Kepri, Iskandar Zulkarnaen, sambil mendemonstrasikan penggunaan teknologi tersebut.
Ia menambahkan ke depan ruang rapat tersebut akan dibuat kedap suara, hingga peserta rapat tidak akan terganggu suara dari luar dan suara dari dalam tidak kedengaran di luar. Bahkan untuk situasi tertentu seluruh saluran komunikasi dapat dibuat hilang sinyal dengan teknologi "jamming".
Ini nanti kami buat kedap suara. Untuk kapasitas 20 orang bisa rapat disini,? ujar ?Iskandar lebih lanjut.
Selain Andri, pengunjung lainnya
juga tertarik dengan pemandangan di depan KSP, yang menyajikan pemandangan Jembatan I Dompak.
Wah bagus ya pemandangan dari sini. Ini juga potensial ini. Kalau dikelola dengan baik bisa jadi pemasukan juga untuk daerah, ucap Eva, salah seorang pengunjung.
Rencananya di depan KSP akan dibangun plaza, tempat anak-anak muda Kepri di Tanjungpinang dapat menghabiskan waktu sambil berkreasi di bidang digital. DED-nya sudah selesai dan diperkirakan menelan biaya sekitar Rp79 miliar.
Berita Terkait
Dispar Natuna dapat DAK Fisik sebesar Rp1,2 miliar dari Pemeritah Pusat
Rabu, 24 April 2024 15:12 Wib
Bea Cukai Kepri selamatkan potensi kerugian negara sebesar Rp1,4 miliar
Rabu, 24 April 2024 14:59 Wib
Kanwil DJP Kepri imbau warga segera lakukan pemadanan nomor NIK dan NPWP
Rabu, 24 April 2024 14:34 Wib
Realisasi penerimaan Bea dan Cukai Batam Kepri capai Rp98,42 miliar
Rabu, 24 April 2024 12:55 Wib
Akademisi : Peran pariwisata pada ekonomi Kepri masih kurang dominan
Rabu, 24 April 2024 8:14 Wib
DJPb Kepri sebut Pendapatan Negara triwulan I 2024 tumbuh positif 20,15 persen
Rabu, 24 April 2024 7:03 Wib
KPU Batam butuh 60 petugas PPK pada Pilkada 2024
Selasa, 23 April 2024 19:22 Wib
Polres Karimun gagalkan penyelundupan 6 PMI ilegal asal NTB
Selasa, 23 April 2024 18:03 Wib
Komentar