Pengamat: Paslon harus mampu manfaatkan debat pilkada

id Pilkada tanjungpinang,Pemilu 2018

Pengamat: Paslon harus mampu manfaatkan debat pilkada

Dokumentasi - Pasangan Syahrul-Rahma dan Lis-Maya saat penetapan pada rapat pleno di KPU Tanjungpinang (Antaranews Kepri/Aji Anugraha)

Bismar mengatakan politik uang menjelang hari pemungutan suara kemungkinan kecil terjadi. Hal itu disebabkan Tanjungpinang merupakan kota yang kecil, dan informasi mudah menyebar.
Tanjungpinang (Antaranews Kepri) - Dua pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Syahrul-Rahma dan Lis Darmansyah-Maya Suryanti harus mampu memanfaatkan debat pilkada untuk menarik simpati pemilih, kata pengamat politik, Bismar Arianto.

"Debat pilkada itu kesempatan terakhir untuk memikat pemilih. Tentunya menjadi sarana yang tepat agar mendapat perhatian pemilih," ujar Bismar di Tanjungpinang, Kamis.

KPU Tanjungpinang menyelenggarakan debat pilkada ketiga pada Jumat malam (22/6). Kegiatan itu disiarkan secara langsung di Tanjungpinang TV, salah satu stasiun televisi lokal.

Debat pamungkas, menurut dia kemungkinan mendapat perhatian sebagian besar masyarakat. Karena itu, setiap paslon harus mengerahkan kemampuannya secara maksimal.

"Masyarakat tentunya ingin mengetahui sejauh mana kemampuan masing-masing paslon, dan apa komitmennya dalam membangun Tanjungpinang," ucapnya.

Menurut dia, pertarungan politik pada Pilkada Tanjungpinang 2018 seimbang sehingga sulit diprediksi siapa pemenangnya. Syahrul-Rahma dan Lis-Maya memiliki segmen dukungan yang berbeda.

Lis yang merupakan calon petahana mendapat dukungan dari kader PDIP dan partai pengusung lainnya. Sementara Syahrul yang lima tahun lalu mendampingi Lis memimpin Tanjungpinang memiliki segmen pemilih tersendiri.

"Masing-masing memiliki kekuatan politik. Saya prediksi, suara yang diperoleh paslon yang menang tidak lebih dari 5 persen," katanya.

Bismar mengatakan politik uang menjelang hari pemungutan suara kemungkinan kecil terjadi. Hal itu disebabkan Tanjungpinang merupakan kota yang kecil, dan informasi mudah menyebar.

"Saya pikir paslon tidak melakukan hal itu untuk mendapatkan suara terbanyak, karena terlalu berisiko," tuturnya.

Ia berharap suhu politik dalam pelaksanaan pilkada yang sejuk akan semakin sejuk hingga penetapan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang terpilih.

"Kalau ada temuan pelanggaran atau kecurangan dapat ditindaklanjuti sesuai ketentuan yang berlaku. Apapun hasilnya harus diterima," pungkasnya. (Antara)

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE