Batam (Antaranews Kepri) - Badan Urusan Logistik (Bulog) sub divre Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau memiliki stok beras sekitar dua ribu ton yang diperkirakan dapat disuplai hingga tiga atau empat bulan ke depan.
"Untuk gerakan stabilisasi harga sudah kita lakukan sejak awal tahun kemarin," kata Kepala Bulog Sub Divre Batam, Agung, di Batam, Jumat.
Agung mengatakan untuk beras impor sudah dilakukan penambahan di Provinsi Kepulauan Riau dan disuplai di dua kota yaitu Batam dan Tanjungpinang.
"Tujuan utama beras impor ini untuk menjaga kestabilan harga agar para pedagang tidak menjual beras di atas HET (harga eceran tertinggi)," kata Agung.
Sementara itu kata Agung jumlah beras impor yang dikirim ke Kota Batam dan Tanjungpinang disesuaikan dengan kebutuhan di masing-masing kota tersebut.
"Jumlahnya flexibel, tidak ada pembatasan dan disesuaikan dengan kapasitas gudang kita," kata dia.
Ia menambahkan hingga saat ini belum ada kebijakan dari Bulog pusat agar Bulog di Kota Batam dapat mendatangkan beras impor langsung dari negara asalnya.
"(Beras impor) masih dikirim dari Jakarta, karena gudang kita juga terbatas," kata Agung.
Selain itu lanjut Agung pihaknya terus berkoordinasi dengan Bulog pusat dan akan meminta tambahan apabila beras di gudang sudah menipis.
"Itu (penambahan beras) sifatnya dinamis dan sekarang stok ada dua ribu ton, diasumsi cukup hingga tiga hingga empat bulan ke depan," ucapnya.
Guna menstabilkan harga beras, Bulog kata Agung mensuplai beras medium ke distributor, para pedagang di pasar-pasar tradisional serta tumah pangan.
"Mereka wajib menjual dengan harga maksimal sesuai HET," jelasnya.(Antara)
Stok beras Bulog dua ribu ton
Agung mengatakan untuk beras impor sudah dilakukan penambahan di Provinsi Kepulauan Riau dan disuplai di dua kota yaitu Batam dan Tanjungpinang.
Komentar