Tanjungpinang (Antaranews Kepri) - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan sebanyak 40 dari 275 desa di Provinsi Kepulauan Riau masih kategori tertinggal.
"Data itu diperoleh melalui Pendataan Potensi Desa (Podes) yang dilaksanakan pada bulan Mei 2018 kemarin," kata Kepala BPS Provinsi Kepri Zulkipli, Selasa (22/1).
Zulkipli menjelaskan Podes dilakukan tiga kali dalam sepuluh tahun, di mana BPS melakukan penghitungan Indeks Pembangunan Desa (IPD) yang menunjukkan tingkat perkembangan desa dengan kategori tertinggal, berkembang, dan mandiri.
Menurut BPS, membangun IPD terdiri dari lima dimensi yaitu Pelayanan Dasar, Kondisi Infrastruktur, Aksesibilitas/Transportasi, Pelayanan Umum, dan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
"Semakin tinggi IPD menunjukkan semakin mandiri desa tersebut," ungkapnya.
Menurut Zulkipli, jumlah desa mandiri di Kepri saat ini sebanyak 3 desa (1,09 persen), 232 desa berkembang (84,36 persen), dan 40 desa tertinggal (14,55 persen)," ungkapnya.
Secara umum semua dimensi penyusun IPD mengalami kenaikan, dimensi yang paling tinggi kenaikannya adalah Dimensi Pemerintah Desa dengan sebesar 17,63 poin. Sedangkan dimensi yang paling rendah kenaikannya adalah Dimensi Pelayanan Umum sebesar 0,48 poin.
Dia turut menambahkan pada tahun 2018 indikator yang mengalami perubahan nilai terbesar dibandingkan 2014 menurut dimensi pembentuk IPD yaitu, kualitas SDM sekretaris desa pada Dimensi Pemerintahan Desa, waktu tempuh per kilometer transportasi ke Kantor Camat pada Dimensi Aksesibilitas Transportasi, sumber air untuk minum pada Dimensi Kondisi Infrastruktur, ketersediaan dan kemudahan akses ke poliklinik/balai pengobatan pada Dimensi Pelayanan Dasar dan ketersediaan fasilitas olahraga pada Dimensi Pelayanan Publik.
Komentar