Taman kota Dabo tempat nostalgia perantau di subuh Ramadhan

id Taman kota Dabo tempat nostalgia perantau di subuh Ramadhan lingga

Taman kota Dabo tempat nostalgia perantau di subuh Ramadhan

Salah satu anak sedang bermain di Taman Kota Dabosingkep (Nurjali)

Kalau menurut saya lebih unik, dan punya ciri khas sendiri taman yang lama, kalau sekarang biasa saja, tapi kita sebagai orang sini senanglah, melihat pembangunan di kampung yang makin maju
Lingga (ANTARA) - Taman Kota Dabosingkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau, menjadi pilihan bagi para perantau yang pulang mudik, usai melaksanakan ibadah shalat subuh berjamaah, di bulan Ramadhan 1440 H / 2019 M.

"Tadi sholat berjamaah bersama keluarga, dan mampir kesini sekedar Nostalgia kalau dulu kami sebut taman lumba-lumba," kata salah satu perantau asal Dabosingkep, Azril ketika ditemui Antara, Senin.

Taman kota Dabosingkep yang berlokasi tepat ditengah-tengah kota Dabosingkep, kota yang dulunya sangat berjaya ketika perusahaan timah raksasa beroperasi di wilayah itu. Menurut mereka dulunya wujud taman kota Dabosingkep, tidak seperti saat ini. 

Menurut Azril dirinya lebih senang, melihat pemandangan Taman Kota Dabosingkep diwaktu dulu ketika dirinya masih remaja. Tiga lumba-lumba yang memancurkan air pancur, begitu indah terlihat di tengah-tengah Kota Dabosingkep. 

Sayangnya patung lumba-lumba tersebut, saat ini sudah berubah menjadi logo Kabupaten Lingga.

"Kalau menurut saya lebih unik, dan punya ciri khas sendiri taman yang lama, kalau sekarang biasa saja, tapi kita sebagai orang sini senanglah, melihat pembangunan di kampung yang makin maju," selorohnya.

Pemandangan taman kota saat ini menurutnya, terdapat beberapa kemiripan dengan taman-taman kota di daerah lain. Sehingga wajar dirinya sangat menyayangkan perubahan yang dibuat oleh pemerintah, karena menjadikan taman tersebut tidak lagi memiliki nilai sejarahnya. 

"Kalau mungkin, ikon logo kabupaten itu diganti dengan mangkok timah akan lebih bersejarah, atau dibiarkan saja seperti dulu, kalau di pagar dan di benahi kita setuju," sebut pria yang mengaku bekerja di Jakarta tersebut.

Pemandangan di subuh hari Ramadhan tersebut, tidak hanya keluarga Azril saja. Beberapa masyarakat lainnya juga terlihat mengisi tiap-tiap sudut taman kota Dabosingkep. Dan rata-rata diantara mereka, masih menggunakan busana muslim selayaknya orang yang baru selesai menjalankan ibadah sholat subuh.

Letak taman kota Dabosingkep, yang juga berdekatan dengan masjid terbesar di Dabosingkep dan Kabupaten Lingga yang bernama Masjid Az Zulfa ini, menjadi alasan utama, para jamaah Masjid tersebut untuk menghirup udara segar di pagi hari usai menjalankan ibadah sholat wajib bagi umat Islam. (Antara)

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE