ATB tanam 1.200 bibit pohon

id atb

ATB tanam 1.200 bibit pohon

Presiden Direktur PT Adhya Tirta Batam (ATB) Benny Andrianto Antonius. (ANTARA/Pradanna Putra Tampi)

Sebagai kawasan dengan keterbatasan sumber air baku, upaya konservasi harus dilakukan secara terus menerus. ATB dalam hal ini berperan sebagai inisiator,
Batam (ANTARA) - PT Adhya Tirta Batam (ATB) kembali menanam 1.200 bibit pohon di dua Daerah Tangkapan Air (DTA) dalam kegiatan ATB-BP Batam Festival Hijau 2019.

Presiden Direktur PT ATB, Benny Andrianto Antonius di Batam, Minggu, mengatakan kegiatan ini merupakan upaya pihaknya untuk menjaga kelangsungan sumber daya air kota tersebut.

“Kegiatan ini bukan hanya sekedar program tanggungjawab perusahaan di bidang lingkungan. Tetapi, ATB juga konsen terhadap ketahanan sumber daya air di Batam,” kata dia kepada Antara.

Ia menyatakan kegiatan penanaman pohon melalui Festival Hijau tersebut merupakan agenda rutin yang sudah dilakukan sejak tahun 2011. Hingga 2018, kata dia sudah ada 10.500 bibit pohon yang ditanam.

"Sebagai kawasan dengan keterbatasan sumber air baku, upaya konservasi harus dilakukan secara terus menerus. ATB dalam hal ini berperan sebagai inisiator," kata Benny.

ATB pun mengajak sedikitnya seribu pesepeda dalam Festival Hijau untuk melihat kondisi DTA Waduk Sei Harapan dari dekat. Setibanya disana, para pesepeda itu dapat menyaksikan kondisi hutan di DTA Waduk Sei Harapan secara langsung.

Di sejumlah titik juga terlihat barisan pohon yang telah gosong akibat perbuatan yang tidak bertanggungjawab. Selain itu, beberapa titik DTA sudah beralih fungsi.

Benny mengungkapkan, pengalihan fungsi lahan di DTA yang saat ini menjadi lahan non konservasi, baik berupa alokasi lahan untuk hunian, penambangan liar, perkebunan atau kegiatan sejenis tidak diizinkan.

"Hal ini juga sangat membahayakan masa depan. Kita harus sama-sama menjaga sumber air di Batam untuk masa depan,” tegasnya. 

Lebih lanjut, selama ini kata Benny, mayoritas masyarakat belum waspada mengenai keterbatasan sumber daya air di Batam yang selama ini pula mendapatkan air dengan mudah. Padahal, sumber daya air ini bisa habis dan akan terjadi kekurangan air di masa depan. 

“ATB membangun kesadaran semua pihak. Jangan sampai ketika air sudah tidak ada, baru mengeluh. kita harus sama-sama sadar dengan cara menghemat air dan menjaga daerah tangkapan air dengan cara menanam pohon,” jelasnya. 

Direktur Promosi dan Humas BP Batam Dendi Gustinandar mengatakan, kegiatan ATB-BP Batam Festival Hijau adalah kegiatan strategis guna meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hemat air.

Dendi pun menegaskan, masyarakat perlu menyadari bahwa salah satu hambatan besar bagi Batam adalah sumber daya air. Sebagaimana Kota Batam mengandalkan air hujan yang ditampung di waduk-waduk untuk memenuhi kebutuhannya.  

“Dengan keterbatasan air, menjadi penting bagi kita untuk sama-sama menerapkan pola hidup modern yang hemat air. Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk mendorong hal tersebut,” jelasnya.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE