Pertumbuhan industri manufaktur Provinsi Kepri di bawah nasional

id Industri manufaktur,Kepri

Pertumbuhan industri manufaktur Provinsi Kepri di bawah nasional

Kepala BPS Kepri, Zulkifli. (Ogen)

Tanjungpinang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi industri manufaktur besar sedang di Provinsi Kepri triwulan IV-2019 mengalami kontraksi negatif sebesar 2,66 persen dibandingkan triwulan III-2019, capaian pertumbuhan pada triwulan ini berada di bawah pertumbuhan nasional yang tumbuh positif sebesar 0,09 persen.

"Ditinjau secara tahunan (year on year), pada triwulan IV-2019 terjadi kenaikan produksi sebesar 1,39 persen dibandingkan triwulan IV-2018, capaian pertumbuhan ini juga berada di bawah pertumbuhan nasional yang juga tumbuh positif sebesar 3,62 persen," kata Kepala BPS Kepri, Zulkifli, Senin.

Jenis-jenis industri yang termasuk tiga besar pertumbuhan tertinggi pada triwulan IV-2019 (quarter to quarter) adalah industri barang logam, bukan mesin dan peralatan naik sebesar 27,97 persen, industri pakaian jadi naik sebesar 26,28 persen dan industri pengolahan tembakau naik sebesar21,88 persen.

"Industri yang mengalami penurunan pada triwulan IV-2019 (quarter to quarter) adalah industri karet, barang dari karet dan plastik turun sebesar 25,39 persen dan industri komputer, barang elektronik dan optik turun sebesar 10,47 persen," ungkap Zulkifli.

Sementara, pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro kecil triwulan IV-2019 secara total mengalami kenaikan sebesar 0,33 persen (quarter to quarter) dibandingkan triwulan III-2019.

"Capaian pada triwulan ini berada di atas pertumbuhan nasional yang mengalami penurunan sebesar 0,24 persen," imbuhnya.

Menurut Zulkifli, jenis-jenis industri yang termasuk tiga besar pertumbuhan tertinggi pada triwulan IV-2019 (quarter to quarter) adalah industri kayu, barang dari kayu dan barang anyaman naik sebesar 19,58 persen, industri pengolahan lainnya naik sebesar 14,14 persen dan industri alat angkutan lainnya naik sebesar 13,23 persen.

"Industri yang mengalami penurunan pada triwulan IV-2019 (quarter to quarter) adalah industri farmasi, obat Kimia dan obat tradisional turun sebesar 26,15 persen, industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya turun sebesar 9,52 persen dan industri furniture turun sebesar 8,42 persen," jelasnya.

Lebih lanjut, Zulkifli menjelaskan sektor industri manufaktur sangat berperan penting dalam perekonomian nasional. Terbukti dari kontribusi sektor ini yang memberikan nilai tambah cukup dominan diantara sektor ekonomi lainnya.

Dia katakan pada tahun 2018, kontribusi industri manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar 19,86 persen. Sedangkan di Provinsi Kepri, kontribusi industri manufaktur mencapai 36,86 persen.

Mengingat pentingnya sektor industri manufaktur terhadap PDRB Provinsi Kepri dan PDB Nasional, maka diperlukan indikator dini untuk mengamati perkembangan industri manufaktur.

Salah satu indikator tersebut adalah Angka Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar Sedang (IBS) dan Industri Manufaktur Mikro Kecil (IMK). Angka tersebut dihasilkan dari pengolahan Survei IBS Bulanan dan Survei IMK Triwulanan yang dilakukan secara sampel.

Angka yang dihasilkan dapat menggambarkan perkembangan produksi sektor industri manufaktur secara lebih dini karena sifatnya yang dirancang secara periodik bulanan dan triwulanan.

"Angka pertumbuhan yang dirilis masih bersifat makro/global mengingat keterbatasan sampel yang ada," ucap Zulkifli.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE