Palu (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di masing-masing daerah termasuk di Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar lomba film pendek sebagai salah satu upaya kontra intoleransi, radikalisme dan terorisme.
"Kegiatan ini melibatkan para pemuda, para generasi muda, kaum milenial, para siswa-siswa sebagai peserta," ucap Ketua Bidang Pemuda dan Pendidikan FKPT Sulteng Dr H Sofyan Bachmid di Palu, Sabtu.
BNPT melalui FKPT secara nasional menyediakan Rp100 juta sebagai total bonus hadiah lomba film pendek tersebut, dengan tema besarnya ialah "Kita Indonesia", sub tema "Pemuda tangguh adalah pemuda yang cinta akan setiap jengkal tanah airnya". Lomba ini dimulai Maret - Oktober 2020.
BNPT bersama FKPT lewat rapat kerja nasional (rakernas) FKPT diikuti 288 pengurus dari 32 provinsi di Indonesia dari tanggal 17 - 20 Februari 2020 telah membahas mengenai konten film pendek tersebut.
"Lomba ini telah dibahas oleh BNPT dan FKPT, ini menjadi salah satu upaya membangun nasionalisme generasi muda, para siswa siswi yang berujung pada pencegahan gerakan-gerakan sempalan," ujarnya.
"Para pemenang lomba, akan menerima hadiahnya di Jakarta dirangkaikan dengan rapat koordinasi nasional FKPT se-Indonesia tahun 2020," kata Sofyan yang juga Sekretaris MUI Sulteng.
FKPT Sulteng akan menyosialisasikan lomba tersebut kepada siswa-siswi di Sulteng, serta memberikan pelatihan langsung para siswa-siswi tingkat SLTA dalam pencegahan terorisme.
Gerakan intoleransi, radikalisme dan terorisme, merupakan musuh besar NKRI yang saat ini menjadi tantangan bangsa. Karena itu, setiap komponen masyarakat termasuk generasi muda, para milenial dan siswa-siswi diajak untuk menolak keras gerakan tersebut.
Dr Sofyan Bachmid yang merupakan Akademisi IAIN Palu menyebut penyebaran paham radikal terorisme berpotensi menyasar pemuda dan pelajar di lingkungan lembaga pendidikan maupun masyarakat, yang dilakukan melalui teknologi informasi dan komunikasi, khususnya media sosial terutama melalui video.
"Nah, di sini perlu penguatan pemahaman anti radikal terorisme di kalangan pelajar sebagai daya imun mereka agar tidak terpengaruh paham radikal terorisme. Selanjutnya, para pemuda ini diharapkan menyebarkan pesan-pesan damai melalui video," urai dia.
Ia menambahkan lomba tersebut untuk membiasakan para pemuda/pelajar Indonesia untuk menyikapi perbedaan sebagai hal yang lumrah dan dilihat sebagai kekayaan bangsa, sehingga para pemuda/pelajar mampu membiasakan diri dalam menyikapi perbedaan sebagai hal yang lumrah.
"Lewat lomba ini, akan semakin meluasnya semangat perdamaian di tengah masyarakat melalui penyebaran video pendek BNPT “Kita Indonesia”," sebut dia.
Berita Terkait
Densus 88 tangkap tujuh orang terlibat JI
Rabu, 17 April 2024 14:58 Wib
Anggota Kodim 1307 dikerahkan atasi tanah longsor di Kabupaten Poso
Kamis, 28 Maret 2024 14:19 Wib
Bawaslu rekomendasikan 32 TPS di Sulteng gelar pemungutan suara ulang
Selasa, 20 Februari 2024 13:33 Wib
Kepala BNPT: Sebanyak 148 teroris ditangkap sepanjang tahun 2023
Jumat, 29 Desember 2023 16:08 Wib
Ganjar komit akan berikan kemudahan akses pada lapangan pekerjaan
Senin, 4 Desember 2023 13:25 Wib
Densus 88 geledah rumah warga di Palu
Selasa, 14 November 2023 12:52 Wib
Polisi selidiki kasus penikaman seorang Panitera PTUN Palu
Kamis, 5 Oktober 2023 16:01 Wib
79 rumah warga rusak akibat gempa Sigi
Selasa, 8 Agustus 2023 11:24 Wib
Komentar