Kenaikan harga gula bukan ulah kartel

id Kebutuhan pokok

Kenaikan harga gula bukan ulah kartel

Salah satu gudang distributor bahan pokok di Tanjungpinang, Kepulauan Riau. (Ogen)

Tanjungpinang (ANTARA) - Pemprov Kepulauan Riau (Kepri) memastikan kenaikan harga gula yang terjadi di daerah setempat bukan dikarenakan ulah kartel atau mafia bahan pangan tersebut.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepri, Burhanudin menyebut kenaikan harga kebutuhan pokok tersebut terjadi di seluruh penjuru Tanah Air akibat stok gula secara nasional yang semakin menipis.

"Stok gula kita menipis imbas panic buying COVID-19, tidak ada kaitannya dengan kartel," tegas Burhanudin, Kamis.

Burhanudin meminta masyarakat tidak perlu khawatir karena pemerintah sudah menjamin pasokan gula maupun kebutuhan pokok lainnya di Kepri tercukupi di tengah pandemi COVID-19 ini.

"Bahkan cukup untuk menyambut Ramadan dan hari raya Idul Fitri nanti," ujarnya.

Pemerintah Pusat, kata dia, juga telah menugaskan dua perusahaan swasta nasional yang diberi izin mengimpor gula, untuk memenuhi kebutuhan konsumsi gula di Kepri dan beberapa wilayah lainnya di Pulau Sumatera.

Menurutnya, distributor gula di tujuh kabupaten/kota se Kepri tinggal mengontak langsung kedua perusahaan tersebut, jika memerlukan tambahan pasokan gula buat mencukupi kebutuhan masyarakat.

"Hal ini sudah saya sosialisasikan kepada semua distributor gula di kabupaten/kota se Kepri," jelasnya.

Lanjut Burhanudin, saat ini harga gula di Kepri naik dari Harga Enceran Tertinggi (HET) Rp12.500 per kilogram menjadi Rp15.000 per kilogram.

Pihaknya rutin turun sidak ke distributor bahan pangan di Kepri guna melihat ketersediaan sembilan bahan pokok masyarakat di tengah kondisi tanggap darurat COVID-19 ini.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE