Batam (Antara Kepri) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau-Pemerintah Kota Batam akan mengembangkan pelabuhan yang pernah digunakan warga Vietnam saat mengungsi ke daerah ini pada perang dunia.
"Pelabuhan Cijantung di Jembatan Lima akan dikembangkan untuk memotong alur pelayaran Batam-Lingga," kata Kepala Dinas Perhubungan Kepulauan Riau, Muramis di Batam, Kamis.
Ia mengatakan, pembangunan pelabuhan yang lokasinya berdekatan dengan lokasi pengungsian Vietnam sudah dalam tahan DED, dan mulai dikerjakan 2014.
Sebenarnya, Pemprov Kepri ingin mendirikan pelabuhan di Pulau Galang Jembatan Enam, namun karena pelayaran Galang-Lingga harus melalui kawasan konservasi terumbu karang di Pulau Abang, maka Pemkot Batam menolaknya dan mengajukan pengembangan Pelabuhan Cijantung.
"Kami dengan Pemkot Batam sudah sepakat, pelabuhan digeser ke Cijantung, lebih aman untuk terumbu karang," kata Muramis.
Saat ini, kata dia, Pelabuhan Cijantung sudah berdiri untuk memenuhi kebutuhan warga. Nantinya, Pemprov Kepri dan Pemkot Batam akan memperbaiki dan memperbesar pelabuhan itu untuk melayani pelayaran penumpang dan barang dari dan ke Lingga.
"Pelabuhan sudah ada, tapi masih pelabuhan rakyat. Meski begitu, kedalamannya cukup karena dulu juga sudah digunakan kapal-kapal pengungsi Vietnam," kata dia.
Gubernur Kepri Muhammad Sani mengatakan pembangunan pelabuhan dan pelayaran Batam-Lingga diharapkan dapat memotong alur transportasi ke kabupaten yang kaya pulau berpasir putih.
Saat ini, pelayaran ke Lingga harus memutar hingga memakan waktu sekitar lima jam dari Batam. Dengan pelabuhan di Pulau Cijantung, maka hanya diperlukan waktu sekitar 45 menit dari Lingga ke Jembatan Lima atau 1,5 jam ke Batam daratan.
"Kami ingin kembangkan Lingga. Dan alur yang terdekat dari Rempang Galang, makanya akan dibenahi pelabuhan di Jembatan Lima, tidak akan melalui 'coremap'," kata Gubernur.
Pemotongan alur transportasi Batam-Lingga diharapkan dapat mengembangkan Lingga dan memajukan wisata di kabupaten itu.
Menurut Gubernur, Lingga memiliki potensi wisata yang tinggi, karena selain memiliki keindahan alam, Lingga juga pusat Kerajaan Riau-Lingga yang menyatukan Malaysia-Singapura dan Riau.
Selama ini, banyak warga Johor Malaysia dan Singapura yang tertarik berwisata ke Lingga, namun karena jalur transportasi yang sulit, maka terpaksa tidak terlayani. (Antara)
Editor: Rusdianto
Berita Terkait
Pemkab Natuna Kepri gelar pelatihan kerja berbasis kompetensi secara gratis
Kamis, 2 Mei 2024 14:01 Wib
KPU Kepri sebut jumlah pemilih di Pilkada 2024 dibatasi 600 orang per TPS
Kamis, 2 Mei 2024 12:52 Wib
Pemkot Batam komitmen implementasikan Kurikulum Merdeka Belajar
Kamis, 2 Mei 2024 12:44 Wib
Pemprov Kepri berikan dana apresiasi kepada atlet yang lolos PON Aceh-Sumut
Kamis, 2 Mei 2024 8:11 Wib
TKA di Kepri wajib bayar retribusi 100 dolar per bulan
Kamis, 2 Mei 2024 7:55 Wib
Hari buruh di Bintan diisi dengan Halal Bihalal
Kamis, 2 Mei 2024 6:51 Wib
Pelni Tanjungpinang hentikan sementara pelayaran Bintan-Natuna
Rabu, 1 Mei 2024 18:15 Wib
Balai POM Kota Batam telusuri produk kosmetik ilegal di Batam
Rabu, 1 Mei 2024 18:02 Wib
Komentar