Makassar (ANTARA) - PT Pelindo Jasa Maritim selaku Sub holding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) akan menjadikan Batam sebagai pusat maritim untuk kegiatan pandu dan tunda kapal.
"Batam saat ini pesat berkembang terutama di Pulau Nipa, Kepulauan Riau. Sebagian besar adalah kapal dengan rute ocean going yang transit di Batam untuk proses pemindahan muatan," kata General Manager (GM) Pelindo Cabang Batam Capt Al Abrar dalam keterangan persnya yang diterima di Makassar, Rabu.
Dia mengatakan kondisi itu didukung ukuran kapal mereka besar dan draft-nya mencapai kedalaman 21 meter.
Berkaitan dengan hal tersebut, pihaknya berupaya untuk selalu bisa menjaga pelayanan atau lebih meningkatkan pelayanan yang sudah dilakukan selama ini.
"Kita akan selalu meningkatkan terus service kita terutama dari sisi SDM yang menjadi tulang punggung pelayanan di Nipa,” kata Abrar.
Baca juga:
546.460 orang warga Kepri sudah disuntik vaksin penguat
Kementerian Pertanian gelar pasar tani kawal ketersediaan pangan di Kepri
Dia mengatakan Nipa itu the big five in the world, nomor lima terbesar di dunia untuk kegiatan STS (Ship to Ship). Jadi kapal-kapal VLCC ada di sana semua.
Kapal-kapal itu dari Timur Tengah, tujuannya sebenarnya ke Tiongkok, cuma karena kapalnya besar dan draft-nya dalam 21 meter, kapal ini tidak bisa ke Tiongkok jadi transit di Batam.
"Jadi di Nipa itu proses pemindahan muatan dari satu kapal ke kapal lain,” terangnya.
Nipa, kata Abrar, merupakan sebuah wilayah di Batam, Kepulauan Riau yang oleh Pemerintah diberikan izin kepada Pelindo untuk mengelola daerah berlabuh jangkar.
Pelindo Jasa Maritim Cabang Batam siap melayani kapal-kapal baik kegiatan-kegiatan STS, waiting order, repair kapal, maupun untuk kegiatan-kegiatan lainnya juga seperti lifting. Semuanya kami siapkan untuk di Nipa.
Saat ini, lanjut dia, kapal yang dilayani oleh Cabang Batam cukup banyak. Terminal untuk Kepentingan Sendiri yang banyak disandari oleh kapal-kapal asing, terutama untuk kapal-kapal di galangan, mempercayakan dan mengandalkan layanan dari cabang ini.
Pasca serah terima operasi (STO) Cabang Batam oleh Subholding Pelindo Jasa Maritim (SPJM), memang menunjukkan pertumbuhan sebesar 13 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Seperti kita ketahui, Cabang Batam dengan SPJM baru satu triwulan ini menjalani STO
.
Ilustrasi suasana kapal dengan rute ocean going yang transit di Batam untuk proses pemindahan muatan. Antara / HO- SPJM Pelindo
"Batam saat ini pesat berkembang terutama di Pulau Nipa, Kepulauan Riau. Sebagian besar adalah kapal dengan rute ocean going yang transit di Batam untuk proses pemindahan muatan," kata General Manager (GM) Pelindo Cabang Batam Capt Al Abrar dalam keterangan persnya yang diterima di Makassar, Rabu.
Dia mengatakan kondisi itu didukung ukuran kapal mereka besar dan draft-nya mencapai kedalaman 21 meter.
Berkaitan dengan hal tersebut, pihaknya berupaya untuk selalu bisa menjaga pelayanan atau lebih meningkatkan pelayanan yang sudah dilakukan selama ini.
"Kita akan selalu meningkatkan terus service kita terutama dari sisi SDM yang menjadi tulang punggung pelayanan di Nipa,” kata Abrar.
Baca juga:
546.460 orang warga Kepri sudah disuntik vaksin penguat
Kementerian Pertanian gelar pasar tani kawal ketersediaan pangan di Kepri
Dia mengatakan Nipa itu the big five in the world, nomor lima terbesar di dunia untuk kegiatan STS (Ship to Ship). Jadi kapal-kapal VLCC ada di sana semua.
Kapal-kapal itu dari Timur Tengah, tujuannya sebenarnya ke Tiongkok, cuma karena kapalnya besar dan draft-nya dalam 21 meter, kapal ini tidak bisa ke Tiongkok jadi transit di Batam.
"Jadi di Nipa itu proses pemindahan muatan dari satu kapal ke kapal lain,” terangnya.
Nipa, kata Abrar, merupakan sebuah wilayah di Batam, Kepulauan Riau yang oleh Pemerintah diberikan izin kepada Pelindo untuk mengelola daerah berlabuh jangkar.
Pelindo Jasa Maritim Cabang Batam siap melayani kapal-kapal baik kegiatan-kegiatan STS, waiting order, repair kapal, maupun untuk kegiatan-kegiatan lainnya juga seperti lifting. Semuanya kami siapkan untuk di Nipa.
Saat ini, lanjut dia, kapal yang dilayani oleh Cabang Batam cukup banyak. Terminal untuk Kepentingan Sendiri yang banyak disandari oleh kapal-kapal asing, terutama untuk kapal-kapal di galangan, mempercayakan dan mengandalkan layanan dari cabang ini.
Pasca serah terima operasi (STO) Cabang Batam oleh Subholding Pelindo Jasa Maritim (SPJM), memang menunjukkan pertumbuhan sebesar 13 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Seperti kita ketahui, Cabang Batam dengan SPJM baru satu triwulan ini menjalani STO
.