Tanjungpinang (ANTARA) - Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad mengajak masyarakat beralih membeli daging sapi lokal menyusul penghentian sementara pengiriman sapi hidup dari luar daerah akibat wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Ada hikmahnya juga larangan sementara pengiriman hewan ternak dari luar daerah, jadi kita bisa memanfaatkan daging sapi lokal," kata Gubernur Ansar di Tanjungpinang, Sabtu.
Ansar menyebut sudah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota agar mendata pasokan sapi lokal di masing-masing wilayah untuk pemenuhan kebutuhan harian maupun menjelang Idul Adha 2022.
Baca juga:
Pemkot Batam sarankan pedagang daging beli sapi dari Bali
Warga menilai janggal beli minyak goreng pakai KTP
Namun demikian, katanya, tak menutup kemungkinan pemerintah daerah tetap akan mendatangkan sapi dari provinsi lain yang tidak terpapar PMK jika memang diperlukan untuk memenuhi tingginya permintaan masyarakat.
"Biasanya kita memang mendatangkan sapi dari Lampung, Jambi, dan Palembang. Tapi tiga daerah itu sudah terserang PMK, sehingga pengiriman dihentikan sementara, maka itu kita coba cari alternatif daerah lain kalau memang harus impor sapi," ucap Ansar.
Ansar mengutarakan daerahnya memang bukan sentra peternakan sapi/kambing, maka tak heran kalau selama ini kebutuhan akan hewan ternak tersebut lebih banyak didatangkan dari luar daerah seperti Lampung, Jambi, dan Palembang.
Ia juga memaklumi keluhan pedagang/peternak daging sapi di daerah itu karena khawatir tak bisa berjualan imbas stok daging segara terbatas, karena adanya larangan lalu lintas pengiriman sapi di tengah merebaknya PMK.
"Pemda dan pihak-pihak terkait tengah berupaya mencari solusi terhadap pemenuhan stok daging sapi di Kepri, terutama dalam menyambut Hari Raya Qurban," katanya.
Sementara itu, Ketua Persatuan Pedagang dan Peternak Sapi/Kambing Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan Thamrin menyampaikan stok sapi hidup yang ada saat ini hanya mampu bertahan hingga sepekan ke depan saja.
Ia menjelaskan setiap harinya kebutuhan daging sapi segar khususnya di Kota Tanjungpinang sebanyak 2 ekor sapi. Sedangkan stok sapi potong harian yang ada sekarang hanya 15 ekor.
"Selepas satu minggu, jika tak ada sapi yang masuk ke Tanjungpinang, maka kios daging sapi akan tutup," ucap Thamrin.
Thamrin menyatakan peternak dan pedagang tidak bisa mendatangkan sapi dari luar daerah menyusul terbitnya surat penghentian sementara sertifikasi karantina terhadap media pembawa PMK dari Balai Karantina Pertanian Kelas I Jambi yang mulai berlaku 15 Mei 2022.
Baca juga:
Kloter pertama Embarkasi Hang Nadim Batam berangkat 15 Juni 2022
Wakil Bupati Natuna dorong sistem pendidikan ditelaah kembali
Menurut dia sapi yang didatangkan dari daerah-daerah seperti Jambi, Lampung dan Palembang biasanya dikirim ke Tanjungpinang-Bintan melalui pelabuhan Kuala Tungkal, Jambi.
"Tetapi karena adanya kebijakan penghentian sementara sertifikasi karantina itu, menyebabkan sapi tidak dapat diseberangkan dari pelabuhan Jambi ke daerah ini," ujar Thamrin.
"Ada hikmahnya juga larangan sementara pengiriman hewan ternak dari luar daerah, jadi kita bisa memanfaatkan daging sapi lokal," kata Gubernur Ansar di Tanjungpinang, Sabtu.
Ansar menyebut sudah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota agar mendata pasokan sapi lokal di masing-masing wilayah untuk pemenuhan kebutuhan harian maupun menjelang Idul Adha 2022.
Baca juga:
Pemkot Batam sarankan pedagang daging beli sapi dari Bali
Warga menilai janggal beli minyak goreng pakai KTP
Namun demikian, katanya, tak menutup kemungkinan pemerintah daerah tetap akan mendatangkan sapi dari provinsi lain yang tidak terpapar PMK jika memang diperlukan untuk memenuhi tingginya permintaan masyarakat.
"Biasanya kita memang mendatangkan sapi dari Lampung, Jambi, dan Palembang. Tapi tiga daerah itu sudah terserang PMK, sehingga pengiriman dihentikan sementara, maka itu kita coba cari alternatif daerah lain kalau memang harus impor sapi," ucap Ansar.
Ansar mengutarakan daerahnya memang bukan sentra peternakan sapi/kambing, maka tak heran kalau selama ini kebutuhan akan hewan ternak tersebut lebih banyak didatangkan dari luar daerah seperti Lampung, Jambi, dan Palembang.
Ia juga memaklumi keluhan pedagang/peternak daging sapi di daerah itu karena khawatir tak bisa berjualan imbas stok daging segara terbatas, karena adanya larangan lalu lintas pengiriman sapi di tengah merebaknya PMK.
"Pemda dan pihak-pihak terkait tengah berupaya mencari solusi terhadap pemenuhan stok daging sapi di Kepri, terutama dalam menyambut Hari Raya Qurban," katanya.
Sementara itu, Ketua Persatuan Pedagang dan Peternak Sapi/Kambing Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan Thamrin menyampaikan stok sapi hidup yang ada saat ini hanya mampu bertahan hingga sepekan ke depan saja.
Ia menjelaskan setiap harinya kebutuhan daging sapi segar khususnya di Kota Tanjungpinang sebanyak 2 ekor sapi. Sedangkan stok sapi potong harian yang ada sekarang hanya 15 ekor.
"Selepas satu minggu, jika tak ada sapi yang masuk ke Tanjungpinang, maka kios daging sapi akan tutup," ucap Thamrin.
Thamrin menyatakan peternak dan pedagang tidak bisa mendatangkan sapi dari luar daerah menyusul terbitnya surat penghentian sementara sertifikasi karantina terhadap media pembawa PMK dari Balai Karantina Pertanian Kelas I Jambi yang mulai berlaku 15 Mei 2022.
Baca juga:
Kloter pertama Embarkasi Hang Nadim Batam berangkat 15 Juni 2022
Wakil Bupati Natuna dorong sistem pendidikan ditelaah kembali
Menurut dia sapi yang didatangkan dari daerah-daerah seperti Jambi, Lampung dan Palembang biasanya dikirim ke Tanjungpinang-Bintan melalui pelabuhan Kuala Tungkal, Jambi.
"Tetapi karena adanya kebijakan penghentian sementara sertifikasi karantina itu, menyebabkan sapi tidak dapat diseberangkan dari pelabuhan Jambi ke daerah ini," ujar Thamrin.