Tanjungpinang (ANTARA) - Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri, Riono, Senin (13/3/2023) mengatakan, penanganan sampah di kawasan pesisir di daerah itu tidak hanya bisa ditangani oleh para petugas kebersihan, partisipasi masyarakat juga sangat diharapkan.
Dikatakannya, sangat penting dukungan warga dalam upaya penanganan sampah di daerah pesisir, mengingat kebanyakan sampah berasal dari rumah tangga dan kegiatan ekonomi warga.
Riono mengungkapkan, saat ini hanya ada 20 petugas kebersihan yang setiap hari harus menjaring sampah yang terapung di perairan serta mengangkut sampah rumah tangga di daerah pesisir secara manual.
Warga setidaknya bisa membantu mengurangi beban kerja petugas kebersihan dengan menaruh sampah di tempat yang disediakan serta menjaga kebersihan di lingkungan sekitar rumah masing-masing.
"Buang sampah di tempat yang disediakan kalau tidak dapat membantu membersihkan sampah di pesisir. Itu sikap yang humanis, peduli lingkungan," kata Riono.
Dia mengatakan bahwa sampah yang diangkut dari daerah pesisir dalam sehari sampai satu ton dan bisa bertambah menjadi 1,5 ton semasa libur.
"Pernah dilakukan pembersihan sampah di bibir pantai, ketebalan sampah mencapai tiga meter," katanya.
Selain menggerakkan warga untuk menangani sampah rumah tangga, Dinas Lingkungan Hidup Kota Tanjungpinang berupaya memberdayakan warga untuk mengelola dan mengolah sampah melalui 56 bank sampah yang sudah ada.
"Kami juga mendorong warga untuk berinovasi memanfaatkan sampah-sampah untuk menghasilkan barang yang berguna seperti paving blok dan bahan bakar," kata Riono.
Dikatakannya, sangat penting dukungan warga dalam upaya penanganan sampah di daerah pesisir, mengingat kebanyakan sampah berasal dari rumah tangga dan kegiatan ekonomi warga.
Riono mengungkapkan, saat ini hanya ada 20 petugas kebersihan yang setiap hari harus menjaring sampah yang terapung di perairan serta mengangkut sampah rumah tangga di daerah pesisir secara manual.
Warga setidaknya bisa membantu mengurangi beban kerja petugas kebersihan dengan menaruh sampah di tempat yang disediakan serta menjaga kebersihan di lingkungan sekitar rumah masing-masing.
"Buang sampah di tempat yang disediakan kalau tidak dapat membantu membersihkan sampah di pesisir. Itu sikap yang humanis, peduli lingkungan," kata Riono.
Dia mengatakan bahwa sampah yang diangkut dari daerah pesisir dalam sehari sampai satu ton dan bisa bertambah menjadi 1,5 ton semasa libur.
"Pernah dilakukan pembersihan sampah di bibir pantai, ketebalan sampah mencapai tiga meter," katanya.
Selain menggerakkan warga untuk menangani sampah rumah tangga, Dinas Lingkungan Hidup Kota Tanjungpinang berupaya memberdayakan warga untuk mengelola dan mengolah sampah melalui 56 bank sampah yang sudah ada.
"Kami juga mendorong warga untuk berinovasi memanfaatkan sampah-sampah untuk menghasilkan barang yang berguna seperti paving blok dan bahan bakar," kata Riono.