Natuna (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Kepulauan Riau, meliburkan sekolah di Pulau Midai, menyusul meningkatnya kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah tersebut.
"Kami sudah meminta Kadisdik (Kepala Dinas Pendidikan) untuk membuat surat yang menetapkan libur sekolah khusus di Midai," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Natuna, Boy Wijanarko, di Natuna, Rabu.
Langkah ini diambil guna mencegah bertambahnya jumlah penderita DBD di wilayah setempat.
"Yang diliburkan adalah sekolah di semua jenjang, mulai dari PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) hingga SMA (Sekolah Menengah Atas), di wilayah tersebut," katanya.
Pemkab Natuna mencatat total kasus DBD di Pulau Midai pada Februari 2025 diperkirakan mencapai 14 pasien. Kondisi ini, menurutnya, membuat pihaknya terus menyusun strategi, salah satunya dengan menetapkan status kejadian luar biasa (KLB).
"Penetapan KLB ini harus kami laporkan ke Provinsi Kepulauan Riau. sudah kita komunikasikan dengan Dinas Kesehatan (Natuna) dan akan dilanjutkan ke pihak provinsi. Untuk langkah cepat yang kami ambil saat ini adalah meliburkan sekolah," ujar dia.
Pada pemberitaan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), menurunkan tim khusus untuk menangani kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Pulau Midai.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Natuna Hikmat Aliansyah, di Natuna, Selasa, mengatakan tim tersebut dilengkapi dengan obat-obatan serta alat pengasapan atau fogging.
"Tim kami sudah turun, termasuk Kepala Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)," ujar dia.