Natuna (Antara Kepri) - Binatang kekah dengan nama latinnya Presbytis Natunae, yang merupakan hewan khas asli Pulau Bunguran Besar, akan dijadikan sebagai ikon wisata Kabupaten Natuna.

"Kita sudah mengajukan agar kekah jadi ikon wisata daerah ini. Dan Alhamdulillah Bupati Natuna, Ilyas Sabli menyetujuinya," ungkap Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Natuna, Syamsul Hilal, di Ranai Rabu.

Syamsul Hilal mengatakan, kekah dijadikan ikon wisata Natuna karena hewan ini cuma bisa dijumpai di Pulau Bunguran Besar, Natuna, sedangkan di daerah lain tidak ada.

"Hewan ini merupakan binatang endemik Natuna. Di daerah lain tidak kita temukan binatang langka ini," ujarnya.

Malalui ikon wisata Natuna, kata Syamsul Hilal, diharapkan masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan binatang ini agar terhindar dari kepunahan.

Menurut dia, berdasarkan riset peneliti Pusat Studi Biodiversitas dan Konservasi (PSBK) dan mahasiswa Program Pascasarjana Biologi Konservasi Universitas Indonesia (UI) beberapa waktu lalu, menyimpulkan bahwa penyebab kepunahan kekah yang paling besar adalah permasalahan habitat hidup yang terus berkurang. 

"Dari penelitian beberapa waktu lalu, keberadaan kekah tak lebih dari tujuh ribu ekor yang hidup di sekitar Pulau Bunguran Besar, seperti di Gunung Ranai, hutan primer pegunungan, hutan sekunder, kebun karet tua, daerah riparian dan juga di wilayah perbatasan hutan mangrove dan perkebunan warga," ujarnya.

Oleh karena itu, katanya, pihaknya mengimbau supaya bintang kekah serta sejumlah satwa langka lainnya, yang asli Natuna, supaya dijaga dan dilestarikan. (Antara)

Editor: Rusdianto

Pewarta :
Editor : Jo Seng Bie
Copyright © ANTARA 2024