Jakpro-ANTARA luncurkan buku "Jakpro 5 Ikon Wajah Baru Jakarta"

id Jakpro,Kantor berita ANTARA,Ikon Jakarta,Buku Jakpro,JIS,TIM,JIV,JIEP,BUMD,BUMD DKI

Jakpro-ANTARA luncurkan buku "Jakpro 5 Ikon Wajah Baru Jakarta"

Tangkapan layar - Salah satu halaman buku "#Jakpro 5 Ikon Wajah Baru Jakarta" yang ditampilkan dalam diskusi virtual "Wajah Baru Jakarta, Ruang Ketiga dan Kota Kolaborasi" di Jakarta, Kamis (30/12/2021). ANTARA/Yogi Rachman

Jakarta (ANTARA) - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta, PT Jakarta Propertindo (Perseroda) berkolaborasi dengan Kantor Berita ANTARA meluncurkan buku berjudul "#Jakpro 5 Ikon Wajah Baru Jakarta".

Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Widi Amanasto mengatakan, dalam buku tersebut disajikan proses dan jejak Jakpro selama 21 tahun dalam membangun infrastruktur dan fasilitas publik yang mengedepankan partisipasi warga serta berorientasi kepada pembangunan yang berkelanjutan.

"Sehingga tidak hanya membangun secara fisik tapi juga bangun mental dan spiritual warganya," kata Widi Amanasto dalam diskusi virtual bertema "Wajah Baru Jakarta, Ruang Ketiga dan Kota Kolaborasi" di Jakarta, Kamis.

Widi menambahkan, lima ikon baru Jakarta yang dibangun oleh Jakpro, yakni revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta International Equestrian Park (JIEP), Jakarta International Velodrome (JIV), Lintas Raya Terpadu (LRT) dan Jakarta International Stadium (JIS).

Widi mengatakan, Jakpro terus mendukung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membentuk wajah baru Ibu Kota sebagai ruang ketiga dan kota kolaborasi.

"Jakarta dengan wajah baru yang sangat ramah dengan komunitas sehingga sangat tepat Jakarta disebut kota kolaborasi," ujar Widi.
 
Foto udara pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) berlangsung di Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (9/12/2021). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa. 

Kurator buku "#Jakpro 5 Ikon Wajah Baru Jakarta" yang juga Redaktur ANTARA FOTO, Fanny Octavianus mengatakan, buku tersebut menyajikan dokumentasi dari pembangunan ikon baru Kota Jakarta tersebut.

"Di dalam buku itu karena ini sebuah dokumentasi, jadi kita tampilkan ada proses sebelumnya. Misalnya, Velodrome bangunan lamanya bisa kita lihat. Bangunan baru secara fisik juga tampak jelas," ujar Fanny.

Dia mengatakan, dalam penggarapan buku tersebut tak hanya melibatkan pewarta foto ANTARA melainkan juga dari pihak internal Jakpro. "Buku ini menambah memori positif tentang ibu kota ini," kata Fanny.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE