Batam (Antara Kepri) - Pemerintah Kota Batam mengakui kawasan wisata menyelam, Perairan Pulau Abang di Kota Batam Kepulauan Riau, belum dilengkapi infrastruktur pariwisata yang memadai sehingga menyulitkan pelancong yang hendak menikmati keindahan terumbu karang dan alam bawah air.

"Pengembangan Pulau Abang terkendala infrastruktur pariwisata, padahal potensinya sangat besar," kata Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Objek Wisata Dinas Pariwisata Kota Batam Rudi Panjaitan di Batam, Rabu.

Pemerintah Pusat sudah menetapkan Perairan Pulau Abang sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional karena keindahan taman bawah lautnya. Namun, pemerintah belum memberikan fasilitas yang memadai.

Jika ingin ke Pulau Abang, pelancong harus menyewa kapal milik nelayan atau warga sekitar dengan harga relatif mahal. Karenanya wisata Pulau Abang belum terlalu diminati masyarakat.

Pengelolaannya pun belum profesional sehingga masih sulit untuk dijadikan paket wisata untuk wisatawan mancanegara.

Di gugusan pulau itu juga belum terdapat penginapan yang memadai.

"Kami berharap pemerintah pusat dapat memberikan fasilitas pariwisata yang memadai untuk Pulau Abang," kata Rudi.

Ia percaya jika pariwisata bahari di Pulau Abang dikembangkan maka jumlah wisman yang datang ke Batam lebih banyak. Begitu pula dengan masa tinggal wisman di Batam akan lebih panjang.

"Saat ini, 'length of stay' wisman di Batam hanya 3,8 hari. Jauh lebih pendek dibanding Bali. Kami ingin sekali meningkatkan itu," kata Rudi.

Selain untuk menyelam, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri Guntur Sakti mengatakan Perairan Pulau Abang juga cocok untuk dijadikan wisata memancing dan wisata bahari lainnya.

Gugusan Pulau Abang memiliki 15 hektare kawasan terumbu karang. Di sana terdapat 122 spesies ikan karang dan 163 spesies karang, termasuk blue coral yang langka di dunia. (Antara)

Editor: Rusdianto

Pewarta : YJ Naim
Editor :
Copyright © ANTARA 2024