Batam (ANTARA) - Destinasi wisata digital tumbuh menjamur di Kota Batam Kepulauan Riau, dikembangkan oleh masyarakat sekitar dan komunitas pariwisata setempat.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata di Batam, Sabtu, menyatakan pihaknya mencatat sedikitnya terdapat 30 wisata digital yang berlokasi di penjuru pulau utama dan pulau penyangga.
"Bagus sekali, ini adalah tren baru dalam industri pariwisata," kata dia.
Masyarakat dan komunitas menciptakan destinasi wisata baru, dengan menghias alam menjadi latar belakang menarik sebagai tempat berfoto.
Bahkan, dengan kreatifitas, swafoto di lokasi wisata digital menampakkan hasil seolah-olah pengunjung berada di langit, di atas sarang dan sebagainya.
"Wisata seperti ini mengakomodir anak-anak milenial untuk berswafoto, video blog. Hal seperti ini tren," kata Kepala Dinas.
Destinasi wisata digital yang berada di Batam, antara lain Tebing Langit, Teluk Angin, Tangga Seribu, Jambu Marina, Pandang tak Jemu dan Kampung Terih.
Tahun lalu, Kampung Terih memperoleh penghargaan destinasi wisata terpopuler dari API Trabel Mart 2018.
"Dan tahun ini pemerintah mengajukan destinasi Tebing Langit untuk memperoleh penghargaan serupa," kata Ardi.
Pemerintah sangat mengapresiasi pengembangan pariwisata yang dilakukan berbagai pihak, termasuk masyarakat yang memanfaatkan ruang-ruang kosong sebagai destinasi wisata.
Destinasi wisata digital, kata dia, tidak hanya sebagai hiburan masyarakat kota, namun juga dapat menjadi daya tarik kunjungan wisatawan mancanegara.
"Karena tren ini dunia, bukan hanya Indonesia. Banyak pelajar dari Singapura yang datang untuk berswafoto di destinasi-destinasi digital yang ada di sini," kata Ardi.
Sementara itu, warga Batam, Niken, menyatakan senang dengan banyaknya destinasi wisata digital yang berkembang di Batam.
"Sekarang banyak sekali tempat-tempat bagus untuk berswafoto. Jadi kami bisa berpindah-pindah tempat berlibur setiap pekan, tidak bosan di mal saja," kata dia.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata di Batam, Sabtu, menyatakan pihaknya mencatat sedikitnya terdapat 30 wisata digital yang berlokasi di penjuru pulau utama dan pulau penyangga.
"Bagus sekali, ini adalah tren baru dalam industri pariwisata," kata dia.
Masyarakat dan komunitas menciptakan destinasi wisata baru, dengan menghias alam menjadi latar belakang menarik sebagai tempat berfoto.
Bahkan, dengan kreatifitas, swafoto di lokasi wisata digital menampakkan hasil seolah-olah pengunjung berada di langit, di atas sarang dan sebagainya.
"Wisata seperti ini mengakomodir anak-anak milenial untuk berswafoto, video blog. Hal seperti ini tren," kata Kepala Dinas.
Destinasi wisata digital yang berada di Batam, antara lain Tebing Langit, Teluk Angin, Tangga Seribu, Jambu Marina, Pandang tak Jemu dan Kampung Terih.
Tahun lalu, Kampung Terih memperoleh penghargaan destinasi wisata terpopuler dari API Trabel Mart 2018.
"Dan tahun ini pemerintah mengajukan destinasi Tebing Langit untuk memperoleh penghargaan serupa," kata Ardi.
Pemerintah sangat mengapresiasi pengembangan pariwisata yang dilakukan berbagai pihak, termasuk masyarakat yang memanfaatkan ruang-ruang kosong sebagai destinasi wisata.
Destinasi wisata digital, kata dia, tidak hanya sebagai hiburan masyarakat kota, namun juga dapat menjadi daya tarik kunjungan wisatawan mancanegara.
"Karena tren ini dunia, bukan hanya Indonesia. Banyak pelajar dari Singapura yang datang untuk berswafoto di destinasi-destinasi digital yang ada di sini," kata Ardi.
Sementara itu, warga Batam, Niken, menyatakan senang dengan banyaknya destinasi wisata digital yang berkembang di Batam.
"Sekarang banyak sekali tempat-tempat bagus untuk berswafoto. Jadi kami bisa berpindah-pindah tempat berlibur setiap pekan, tidak bosan di mal saja," kata dia.