Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, membidik kunjungan wisatawan mancanegara asal India, untuk melanjutkan perjalanan liburan dari Singapura menuju daerah tersebut.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata di Batam, Selasa, mengatakan potensi kunjungan wisman asal India relatif tinggi, jika merujuk pada tren angka kedatangan setiap tahunnya yang selalu meningkat.
"Tren kunjungan wisman India dalam tiga tahun ini terus meningkat. Bahkan jumlahnya hampir mengejar wisman Malaysia," kata Ardi.
Pemkot Batam menerima kunjungan 40 orang pelaku usaha agen perjalanan asal Chennai, India pada akhir pekan lalu.
Pelaku usaha itu ingin menjajaki potensi pariwisata di Batam dan wilayah lain di Provinsi Kepulauan Riau untuk dijajakan di negara asalnya.
"Dengan kunjungan itu, kami berharap semakin banyak warga negara India yang berwisata di Batam. Karena yang datang kemarin adalah agen travel," kata dia.
Selama di Batam, pelaku pariwisata asal India mengunjungi Lalitha Temple di Southlink, Vihara Duta Maitreya, Jembatan Barelang, keliling pulau di Kepri Coral dan Jodoh-Nagoya.
"Mereka juga menyantap hidangan khas India di Maharaja Restoran," kata Ardi.
Kepala Dinas Pariwisata Kepri Buralimar juga menyatakan potensi kunjungan wisman asal India ke kabupaten kota di Kepri relatif tinggi.
Ia mengatakan, dari 13 juta wisman yang datang ke Singapura setiap tahun, sebanyak 5 juta di antaranya adalah warga India.
Karenanya, Pemprov Kepri berharap setidaknya 20 persen pelancong asal India yang ke Singapura dapat melanjutkan perjalanannya ke berbagai daerah di Kepri.
"Itu harapan kita," ujar dia.
Menurut dia, untuk mendatangkan turis asal India, maka beberapa hal perlu dipersiapkan, antara lain restoran India.
Menurut Buralimar, warga India relatif spesifik dengan selera makannya. Bahkan, bila mereka datang rombongan, bukan tidak mungkin membawa perlengkapan memasak sendiri.
"Sedangkan di Batam, restoran India masih minim. Baru ada tiga," kata dia.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata di Batam, Selasa, mengatakan potensi kunjungan wisman asal India relatif tinggi, jika merujuk pada tren angka kedatangan setiap tahunnya yang selalu meningkat.
"Tren kunjungan wisman India dalam tiga tahun ini terus meningkat. Bahkan jumlahnya hampir mengejar wisman Malaysia," kata Ardi.
Pemkot Batam menerima kunjungan 40 orang pelaku usaha agen perjalanan asal Chennai, India pada akhir pekan lalu.
Pelaku usaha itu ingin menjajaki potensi pariwisata di Batam dan wilayah lain di Provinsi Kepulauan Riau untuk dijajakan di negara asalnya.
"Dengan kunjungan itu, kami berharap semakin banyak warga negara India yang berwisata di Batam. Karena yang datang kemarin adalah agen travel," kata dia.
Selama di Batam, pelaku pariwisata asal India mengunjungi Lalitha Temple di Southlink, Vihara Duta Maitreya, Jembatan Barelang, keliling pulau di Kepri Coral dan Jodoh-Nagoya.
"Mereka juga menyantap hidangan khas India di Maharaja Restoran," kata Ardi.
Kepala Dinas Pariwisata Kepri Buralimar juga menyatakan potensi kunjungan wisman asal India ke kabupaten kota di Kepri relatif tinggi.
Ia mengatakan, dari 13 juta wisman yang datang ke Singapura setiap tahun, sebanyak 5 juta di antaranya adalah warga India.
Karenanya, Pemprov Kepri berharap setidaknya 20 persen pelancong asal India yang ke Singapura dapat melanjutkan perjalanannya ke berbagai daerah di Kepri.
"Itu harapan kita," ujar dia.
Menurut dia, untuk mendatangkan turis asal India, maka beberapa hal perlu dipersiapkan, antara lain restoran India.
Menurut Buralimar, warga India relatif spesifik dengan selera makannya. Bahkan, bila mereka datang rombongan, bukan tidak mungkin membawa perlengkapan memasak sendiri.
"Sedangkan di Batam, restoran India masih minim. Baru ada tiga," kata dia.