Natuna (ANTARA) - Destinasi wisata Gunung Ranai di Kabupaten Natuna Kepulauan Riau kini terbengkalai, padahal gunung yang memiliki tinggi 1.035 mdpl tersebut memiliki sejumlah pesona yang dapat memikat wisatawan untuk berkunjung.

"Kondisinya seperti tidak terawat dan tidak ada pengawasan di sepanjang jalur pendakian," kata Nurkasih (25), warga pulau laut saat melakukan pendakian di Gunung Ranai, Rabu.

Nur mengungkapkan, selain kondisi yang tidak terawat, tampak pula sejumlah sampah-sampah plastik dari pembungkus makanan dan air minum kemasan yang mudah ditemui di sepanjang jalur pendakian Gunung Ranai. Begitu pula dengan coretan-coretan di batu besarnya.

Ia pun sangat menyayangkan adanya kebersihan yang tidak bisa dijaga para pendaki. Apalagi, di gunung yang memiliki tiga puncak tersebut masih ditemukan adanya pendaki di bawah umur.

"Di puncak, saya lihat mereka lompat-lompat sembari merekam momen tersebut. Itu kan bahaya. Sementara di atas puncak tidak ada pagar pembatas, sehingga tindakan-tindakan tersebut sangat berbahaya," ucapnya. Sejumlah pendaki menikmati keindahan dari ketinggian Gunung Ranai. (ANTARA/Pradanna Putra Tampi)
Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Natuna, Toni Yulifandri kepada Antara menyatakan destinasi Gunung Ranai akan segera dibenahi guna menyongsong Natuna sebagai Geo Park Dunia.

"Saat ini Natuna sudah ditetapkan pemerintah sebagai Geo Park Nasional. Gunung Ranai merupakan salah satu Geo Site yang kita miliki untuk meningkatkan level tersebut ke tingkat internasional," kata dia.

Ada pun pembenahan tersebut meliputi perbaikan di sepanjang jalur setapak menuju puncak, hingga pembangunan pos pengamanan (basecamp) di beberapa titik lokasi pendakian Gunung Ranai.

"Untuk waktunya, yang pasti akan kita gesa secepat mungkin. Kita juga berkomitmen untuk memajukan potensi pariwisata yang ada di Natuna, agar kunjungan wisatawan baik domestik maupun asing dapat meningkat lagi," katanya.

Pewarta : Pradanna Putra Tampi
Editor : Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024