Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/KaBaparekraf) Wishnutama Kusubandio menyatakan menyambut baik ditetapkannya Danau Toba di Sumatera Utara sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark (UGG).

Menparekaf Wishnutama Kusubandio dalam pernyataannya di Jakarta, Minggu, menjelaskan, Danau Toba yang menjadi salah satu destinasi pariwisata super prioritas telah tersertifikasi tingkat dunia oleh UNESCO Global Geopark (UGG) sehingga Danau Toba akan semakin terkenal di level dunia dan yang terpenting memberi manfaat bagi masyarakat setempat.

“Danau Toba bisa menjadi sumber pendapatan untuk masyarakat yang memiliki potensi tinggi untuk dikembangkan jadi destinasi wisata. Memadukan 3 potensi utama yaitu ‘geodiversity’, ‘biodiversity’, ‘culture diversity’, Danau Toba memiliki peranan penting menopang sektor pariwisata,” katanya.



Menparerkaf menjelaskan, melalui pengembangan geopariwisata yang berkelanjutan, diharapkan akan membuat masyarakat setempat memiliki peluang untuk meningkatkan budaya, produk lokal, dan penciptaan lapangan kerja yang lebih luas.

“Penetapan ini memberi kesempatan plus tanggung jawab bagi Indonesia, untuk mendorong pengembangan perekonomian dan pembangunan berkelanjutan di kawasan sekitar,” katanya.

Kaldera Toba atau yang lebih dikenal sebagai Danau Toba ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark pada Sidang ke-209 Dewan Eksekutif UNESCO di Paris, Perancis, Selasa, 2 Juli 2020.

Kaldera Toba berhasil masuk daftar UNESCO setelah dinilai dan diputuskan oleh UNESCO Global Geoparks Council pada Konferensi Internasional UNESCO Global Geoparks ke-IV di Lombok, Indonesia, pada 31 Agustus-2 September 2019.


 

Pewarta : Hanni Sofia
Editor : Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024