Tanjungpinang (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad menemui para pedagang di kawasan Anjung Cahaya Tepi Laut di Kota Tanjungpinang terkait polemik penataan kembali kawasan tersebut.
Ansar menyebut ada isu beredar di tengah masyarakat bahwa rencana pembangunan gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri di kawasan itu, maka pedagang di Anjung Cahaya akan dipindahkan ke lokasi yang tidak diinginkan.
"Di sini perlu ditegaskan bahwa Pemprov dan LAM Kepri tidak ada niat sedikitpun untuk meminggirkan para pedagang di Anjung Cahaya," kata Ansar saat menemui pedagang di gedung LAM Tanjungpinang, Rabu.
Baca juga:
Pemkot Batam serahkan insentif pada 1.342 guru swasta
Kepri sediakan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi kurang mampu
Bahkan dalam rencana awal penataan Kawasan Anjung Cahaya, katanya, para pedagang akan diberi lokasi jualan khusus berderetan dengan lokasi pembangunan Gedung LAM Kepri berkonsep seperti warung akau namun dengan penampilan yang lebih baik.
Selain itu, juga akan ada gedung Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) dan sebelahnya ada vendor-vendor bermerek. Lalu baru kawasan terbuka sampai di depan Gedung Daerah.
"Sudah pula kita putuskan pula sebelumnya, setelah pembangunan kawasan berdagang Anjung Cahaya selesai, akan diserahkan aset itu kembali ke Pemkot Tanjungpinang melalui perusahaan daerah," papar Gubernur.
Namun dengan adanya keputusan Pemkot Tanjungpinang untuk merevitalisasi kawasan Anjung Cahaya, lanjut Ansar, maka lokasi pembangunan Gedung LAM Kepri akhirnya digeser ke lokasi yang awalnya akan dijadikan lokasi berjualan para pedagang Anjung Cahaya, yaitu di laman Gurindam 12.
Pembangunan Gedung LAM Kepri sudah dimulai ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Gubernur Senin (1/8).
"Tapi kita akan terus berkoordinasi dan kerja bersama-sama Pemkot Tanjungpinang agar pembangunannya selaras dan terintegrasi dengan penataan kawasan Gurindam 12," ujar Ansar.
Baca juga:
Batam siapkan dua rumah sakit rujukan cacar monyet
Pemprov Kepri izinkan penyelenggaraan pesta rakyat pada HUT RI
Ia optimistis penataan kawasan itu makin mempercantik wajah Tanjungpinang sebagai pusat ibu kota Provinsi Kepri. Tujuan penataan ini tak lain adalah menarik para wisman yang berkunjung ke kawasan Lagoi Bintan untuk datang ke Kota Gurindam.
"Kita jual kawasan ini dalam tur kota selain ke Pulau Penyengat. Ini juga akan meningkatkan pendapatan asli daerah Tanjungpinang, di mana tujuan akhirnya meningkatkan perekonomian masyarakat," demikian Ansar.
Komentar