Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam Kepulauan Riau mengimbau perusahaan untuk memberikan tambahan tunjangan transportasi kepada pekerja akibat adanya kenaikan harga BBM.
"Terkait transportasi kita akan buat imbauan kepada perusahaan untuk menambah insentif tidak tetap transportasi bagi pekerja. Tergantung karyawan masuk kerja berapa kali dalam sebulan itu," kata Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Batam, Rudi Sakyakirti di Batam, usai menemui massa aksi, Selasa.
Ia menjelaskan sejauh ini Pemkot Batam sudah melakukan rapat koordinasi bersama sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) untuk memberikan keringanan kepada masyarakat, terutama dalam memenuhi pasokan kebutuhan bahan pokok.
"Terkait isu kenaikan harga BBM ini, Pemkot Batam sudah melakukan rapat, apalagi terkait bahan-bahan pokok yang diperlukan masyarakat. Akan ada beberapa program yang disiapkan, tapi itu akan disampaikan langsung oleh pak Wali Kota," ujar Rudi.
Pada Selasa (6/9), puluhan pekerja buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kota Batam menggelar demonstrasi alias unjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Batam, dengan tujuan meminta pemerintah melakukan penyesuaian upah akibat dampak dari kenaikan harga BBM subsidi.
Ketua Konsulat Cabang FSPMI Kota Batam, Yapet Ramon mengatakan dengan terjadinya kenaikan harga BBM dapat menyebabkan sejumlah bahan kebutuhan pokok mengalami lonjakan harga, bahkan juga memicu inflasi.
Pihaknya juga mengajukan kepada Pemkot Batam dapat menyediakan transportasi antar jemput bagi pekerja sebagai langkah meminimalisir terjadinya kecelakaan lalu lintas di Kota Batam.
"Kalau bisa jangan hanya cuma insentif transportasi saja. Tapi transportasinya juga karena dapat meminimalisir kecelakaan lalu lintas. Kami minta pemkot dapat ajukan penyediaan angkutan pekerja, antar jemput . Hal itu juga sebagai bentuk perhatian pemerintah," ujar Ramon.
Komentar