Batam (Antara News) - Sekitar 90.000 unit tabung gas asal Singapura saat ini masih beredar di masyarakat Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, kata kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Energi Sumber Daya Mineral Kota Batam Ahmad Hijazi, Sabtu.
"Dari jumlah itu sekitar 70.000 unit tabung gas asal Singapura yang masih efektif digunakan dan sisanya sudah tidak digunakan," katanya.
Hijazi menghimbau kepada masyarakat agar menggunakan tabung gas resmi yang diproduksi oleh Pertamina.
Dia mengusulkan pengguna tabung gas asal Singapura dapat menukarkan dengan tabung Pertamina secara tukar tambah dan selanjutnya tabung gas asal Singapura itu dimusnahkan.
Namun dia mengakui saat ini di Batam terjadi kekurangan sekitar 70.000 unit tabung gas Pertamina.
"Hingga akhir tahun 2010 ini Pertamina harus mampu memasok 70.000 tabung gas pengganti eks Singapura ke Batam," pintanya.
Hijazi mengatakan, Pertamina harus melakukan sosialisasi penggunaan tabung gas produksinya secara efektif dan melakukan operasi pasar dengan membuka outlet ataupun sistem jemput bola dari rumah ke rumah.
Sementara itu untuk mencegah masuknya tabung gas asal Singapura, Hijazi mengatakan, Pertamina harus melakukan pengawasan secara berkelanjutan bersama dengan aparat terkait.
Kebanyakan tabung gas asal Singapura yang digunakan masyarakat Batam dalam kemasan 12 kilogram.
Seiring dengan munculnya aturan tidak diperbolehkannya pengisian ulang terhadap tabung gas asal Singapura, banyak masyarakat pengguna yang mulai was-was.
Isi ulang terhadap tabung gas asal Singapura di beberapa titik di Kota Batam semakin sulit ditemukan.
Erli Yuliani (31) warga perumahan Kapital Raya, Batam Kota mengakui dirinya sudah seminggu ini kesulitan untuk mendapatkan isi ulang tabung gas asal Singapura.
"Biasanya selalu tersedia tapi sekarang susah didapatkan," katanya.
Keberadaan puluhan ribu tabung gas asal Singapura di tengah-tengah masyarakat kota industri itu sudah berlangsung lama mengingat kedekatan geografis antara Batam dengan Singapura.
Komentar