Natuna (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, menutup rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-26 Kabupaten Natuna dengan pagelaran kesenian sebagai upaya menjaga dan melestarikan warisan budaya leluhur.
Bupati Natuna Cen Sui Lan, di Natuna, Sabtu malam, mengatakan Pemkab Natuna berkomitmen untuk terus merawat, menjaga, dan melestarikan kekayaan budaya daerah, sehingga dapat diwariskan kepada generasi mendatang.
Menurut dia, pelestarian budaya tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh masyarakat.
Pagelaran kesenian yang berlangsung di Pantai Piwang, Kecamatan Bunguran Timur pada Sabtu malam itu menampilkan beragam tarian, musik, serta lagu-lagu khas Natuna.
Acara dimulai dengan tarian persembahan, kemudian dilanjutkan dengan penampilan tiga warisan budaya Natuna yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia. Ketiga WBTb itu meliputi tari tupeng bunguran, hadrah, dan mendu.
“Kami akan mencari formulasi terbaik agar sanggar-sanggar seni di Natuna dapat tumbuh, berkembang, dan terus aktif menciptakan karya, sehingga budaya kita tetap terjaga,” ujar Cen Sui Lan.
Dalam rangka memperingati HUT Ke-26 ini, Pemkab Natuna juga menggelar berbagai pertandingan dan perlombaan, mulai dari olahraga seperti bola voli dan sepak bola, hingga permainan tradisional seperti gasing dan domino.
Selain itu, juga lomba panjat pinang, lomba memasak, pidato lintas agama, serta festival budaya. Para pemenang mendapat piala, piagam penghargaan, dan uang pembinaan.
“Tahun ini kita mengusung tema 'Marwah Jadi Pegangan, Persaudaraan Jadi Kekuatan'. Semoga tahun depan perayaannya bisa lebih meriah lagi,” kata Cen.

Komentar