Tanjungpinang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) menyampaikan pihaknya menambah satu pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) untuk meningkatkan pelayanan kesehatan pada momentum Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2022.
Kepala Dinas Kesehatan Tanjungpinang Elfiani Sandri menyebut satu puskesmas tersebut dibangun di wilayah Kecamatan Tanjungpinang Barat, karena cuma kecamatan tersebut yang sampai saat ini belum punya puskesmas sendiri.
"Selama ini warga dilayani Puskesmas Pancur yang masuk ke dalam wilayah Kecamatan Bukit Bestari," katanya di Tanjungpinang, Sabtu.
Menurutnya puskesmas tersebut sedang dalam tahap pembangunan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Tanjungpinang. Lokasi persisnya di kantor Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Tanjungpinang di Jalan Riau.
Sementara pegawai yang ada di kantor DP3 Tanjungpinang itu akan pindah ke salah satu kantor yang diserahkan Pemkab Bintan.
"Kantor DP3 itu direhab jadi puskesmas. Targetnya tahun depan sudah beroperasi," ujarnya.
Dengan adanya puskesmas di Kecamatan Tanjungpinang Barat, ke depan masyarakat tidak terlalu jauh mendapatkan pelayanan kesehatan yang tepat dan cepat.
Penambahan satu puskesmas itu juga menggenapkan jumlah puskesmas di Tanjungpinang menjadi delapan buah yang tersebar di seluruh kecamatan se-Tanjungpinang.
Selain itu sempena HKN 2022, lanjutnya, Pemkot Tanjungpinang pun terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat. Antara lain, menambah sarana dan prasarana kesehatan di semua puskesmas, misalnya peralatan USG untuk ibu hamil dan laboratorium sederhana.
Kemudian mendukung program transformasi kesehatan yang digaungkan Kementerian Kesehatan RI, yaitu berorientasi melibatkan masyarakat secara langsung, salah satunya melalui Posyandu Prima. Posyandu Prima merupakan wadah pemberdayaan masyarakat yang memberikan pelayanan kesehatan dasar sesuai kebutuhan secara terintegrasi di desa dan kelurahan.
"Melalui momentum HKN 2022, kita berkomitmen meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat sesuai amanat Undang-Undang," ucapnya.
Lanjut Sandri mengutarakan selain sarana dan prasarana, pihaknya juga akan memaksimalkan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan di puskesmas maupun rumah sakit.
Ia mengingatkan agar tenaga kesehatan lebih ramah dan murah senyum saat melayani pasien, meskipun ketika berhadapan dengan masalah hidup sehari-hari.
Di sisi lain, kata dia, masyarakat juga harus memahami skala prioritas ketika antre berobat. Ada beberapa kategori pasien yang perlu didahulukan mendapat pelayanan kesehatan, di antaranya warga lansia, ibu hamil, anak balita hingga difabel.
"Jadi harus seimbang, antara yang melayani (tenaga kesehatan) dan dilayani (pasien)," ucapnya.
Sandri memastikan sampai saat ini jumlah dokter dan bidan dalam melayani warga Tanjungpinang sudah cukup bahkan surplus. Namun, memang ada beberapa tenaga kesehatan yang masih kurang, seperti analisis laboratorium, asisten apoteker, tenaga gizi, dan sanitarian.
"Tenaga ini jadi perhatian kita bersama untuk dipenuhi supaya pelayanan kesehatan masyarakat akan semakin maksimal," katanya menegaskan.
Komentar