Harga daging sapi segar di Tanjungpinang naik jadi Rp190 per kg

id Harga daging sapi naik,lebaran harga daging sapi, tanjungpinang, kepri, kepulauan riau

Harga daging sapi segar di Tanjungpinang naik jadi Rp190 per kg

Warga membeli daging sapi segar di pasar Bintan Center, Tanjungpinang, Kepri, Selasa (18/4/2023). (Ogen)

Tanjungpinang (ANTARA) - Harga daging sapi segar di pasar tradisional Bintan Center tradisional Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) naik dari Rp180 ribu menjadi Rp190 ribu per kilogram pada H-4 Lebaran.

"Per hari ini harga daging sapi segar naik Rp10 ribu per kilogram. Sehari sebelumnya, masih Rp180 ribu per kilogram," kata Thamrin, seorang pedagang sapi di pasar Bintan Center di Tanjungpinang, Selasa (18/4).

Thamrin menyebut kenaikan harga daging sapi segar tidak bisa dielakan akibat terbatasnya stok ternak sapi potong, di mana yang tersisa di kandang hanya sekitar 17 ekor atau setara 1,2 ton, sementara kebutuhan jelang H-1 lebaran biasanya sekitar 40 ekor atau setara 9 ton.

Baca juga: Jumlah penumpang Bandara RHF Tanjungpinang alami penurunan

Ternak sapi yang ada saat ini, kata dia, merupakan hasil menang lelang pengadaan sapi yang digelar Pemkot Tanjungpinang beberapa waktu lalu.

"Saya dapat 27 ekor, tapi tak bisa dipotong semua. Sebab, sebagian ukuran tubuhnya masih kecil dan bunting," ujar Thamrin.

Dia menyampaikan kebutuhan harian daging sapi segar di Tanjungpinang sejak H minus 7 sampai H minus 1 lebaran Idul Fitri biasanya mencapai 1,5 ton atau setara 6 ekor sapi berbobot besar.

Baca juga: 5 maskapai tambah jadwal penerbangan di SSK II Pekanbaru jelang Lebaran

Namun pada periode yang sama lebaran tahun ini, ia cuma mampu menyediakan 200 sampai 300 kilogram per hari atau setara 5 ekor sapi berukuran kecil.

Guna menutupi kekurangan daging sapi segar tersebut, Thamrin menyiapkan daging sapi beku sekitar lima ton untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menyambut hari raya Idul Fitri dengan harga Rp130 ribu per kilogram.

"Hari ini kami potong 3 ekor sapi atau setara 200 kilogram. Sekitar pukul 05.00 Wib pagi, sudah habis terjual," ucapnya.

Lanjutnya menyampaikan minimnya stok sapi potong di Tanjungpinang disebabkan pemerintah pusat membatasi akses pengiriman sapi lintas provinsi dari zona merah ke zona hijau imbas penyakit mulut dan kuku (PMK).

Baca juga: Melihat tradisi Tumbilotohe jelang Lebaran di Gorontalo

Pedagang/peternak di Tanjungpinang biasa mendatangkan ternak sapi potong dari Provinsi Lampung dengan ongkos relatif murah dan perjalanan laut lebih cepat, sekitar 17 jam.

"Tapi dikarenakan Lampung zona merah PMK, sedang Tanjungpinang zona hijau PMK, akses pengiriman ternak sapi potong jadi terhambat," ungkap Thamrin.

Sementara itu, Ketua Satgas PMK Provinsi Kepri, Adi Prihantara, menyampaikan pihaknya telah mendatangkan 525 ekor sapi dari Provinsi NTT untuk memenuhi kebutuhan Idul Fitri hingga Idul Adha 1444 Hijirah di Pulau Bintan.

Baca juga: Pelni tambah frekuensi pelayaran Medan - Batam setelah Lebaran

"Sudah masuk tanggal 4 April 2023, melalui Pelabuhan Sri Bayintan Kijang, Bintan," ujar Adi.

Ia memastikan sapi-sapi tersebut dalam kondisi sehat karena telah dilakukan pemeriksaan di pintu kedatangan oleh Karantina Pertanian Tanjungpinang.

Ratusan ekor sapi itu juga sudah didistribusikan ke kandang-kandang peternak dengan pengawasan dan monitoring pihak-pihak terkait kesehatan hewan ternak.

Baca juga: Baznas Batam targetkan penerimaan zakat capai Rp15 miliar

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Harga daging sapi segar di Tanjungpinang naik jadi Rp190 per kilogram

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE