Pekanbaru (ANTARA) - Empat kabupaten di Provinsi Riau dilanda kebakaran hutan dan lahan. Petugas gabungan dari TNI-Polri, Manggala Agni dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memadamkan api.
"Empat daerah yang dilanda karhutla itu yakni di Kelurahan Air Hitam Kota Pekanbaru, di Desa Rantau Bais Rokan Hilir dan di Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Indragiri Hulu," kata Kepala BPBD Riau M. Edi Afrizal di Pekanbaru, Ahad.
Ia mengatakan petugas gabungan sudah terjun ke empat titik karhutla tersebut untuk melakukan pemadaman.
Selain tindakan pemadaman di darat, katanya pemadaman juga melalui jalur udara dengan menggunakan heli water boombing.
"Minggu (18/6) helikopter water boombing sudah terbang semua untuk melakukan pemadaman yang membakar lahan di Kota Pekanbaru, di Kabupaten Rokan Hilir, Kabaupaten Bengkalis dan di Kabupaten Indragiri Hulu," kata Edi.
Ia menyebutkan karhutla di Kota Pekanbaru dan Kabupaten Rohil sudah mulai padam, namun masih menyisakan asap yang mengepul ke udara dan petugas gabungan masih berada di lokasi untuk melakukan pendinginan.
Mencermati kondisi cuaca di Riau yang cukup panas dan kering, katanya maka BPBD Riau mengimbau masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar.
"Jangan sembarangan membuang puntung rokok dengan bara api yang masih menyala apalagi saat berada di kebun, tanah kosong atau di hutan," katanya.
Selain itu bagi yang hobi memancing ikan juga, jangan membuat api untuk membakar-bakar ikan atau api unggun. Pastikan api padam semua dan lokasi bekas bakar ikan ditinggalkan pulang dan jangan membiarkan bara api begitu saja karena berpotensi kebakaran.
Sementara itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melaporkan luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia sepanjang Januari sampai pertengahan Juni 2023, mencapai 28.019 hektare dan melepaskan 2,84 juta emisi karbon dioksida.
"Kolaborasi lintas sektor dilaksanakan dalam rangka menjaga keamanan wilayah rawan dari kejadian karhutla," kata Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Thomas Nifinluri dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Minggu.
Berdasarkan data Sipongi+ KLHK, lima provinsi tertinggi karhutla adalah Nusa Tenggara Timur (NTT), yakni mencapai 5.211 hektare, Kalimantan Barat seluas 4.172 hektare, Lampung seluas 2.272 hektare, Sulawesi Tenggara seluas 1.961 hektare, dan Maluku seluas 1.953 hektare.
Pemerintah telah melaksanakan modifikasi cuaca di Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Teknologi modifikasi cuaca kembali dilanjutkan di pulau Kalimantan untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan yang disebabkan oleh El Nino, terutama pada periode Juli sampai Oktober 2023.
Kegiatan modifikasi cuaca di Kalimantan Barat akan dilakukan dengan menggunakan pesawat Cassa 212 pada 23 Juni 2023. Lalu, Kalimantan Tengah pada 25 Juni 2023, dan dilanjutkan di Kalimantan Selatan.
Komentar