Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau meminta Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan mencari bantuan kepada perusahaan-perusahaan dalam bentuk tanggung jawab sosial perusahaan untuk penanganan kebakaran di Pulau Buluh.
Wali Kota Batam Muhammad Rudi di Batam, Kamis, mengatakan peralatan pemadam kebakaran di lingkungan Pemkot Batam masih terbatas sehingga perlu penambahan alat-alat yang lebih canggih.
"Itu nanti Dinas Pemadam Kebakaran yang lebih aktif, mengajukan kepada perusahaan-perusahaan, kasih tahu saya biar saya telepon, biar CSR (Corporate Social Responsibility) diarahkan ke sana," kata dia.
Ia menyampaikan 13 rumah terbakar pada Rabu (19/7), sedangkan karena lokasi kejadian di pinggir laut sehingga petugas sulit untuk memadamkan api.
Ketua RT5 Pulau Buluh Tuti menyampaikan pompa air menjadi sarana yang dibutuhkan oleh warga untuk menghadapi kejadian kebakaran.
Ia menjelaskan saat terjadi kebakaran di lokasi tersebut, masyarakat kesulitan memadamkan api.
Keterbatasan sarana dan prasarana pemadaman menyulitkan upaya penanganan kebakaran, seperti yang terjadi pada 2022.
“Kami terpaksa mengambil air dari laut untuk memadamkan api,” kata dia.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Riau mengirimkan sejumlah bantuan logistik kepada korban kebakaran di Pulau Buluh, Kota Batam.
"Malam ini logistik dari kami akan sampai ke Pulau Buluh," kata Kepala BPBD Kepri Muhammad Hasbi, Rabu (19/7).
Dia menyebutkan sejumlah logistik yang akan diberikan, antara lain kasur, selimut, dan peralatan mandi untuk para korban.
Komentar