Hasil survei Indikator: PPP tidak lolos parlemen

id survei pemilu,pemilu 2024,pileg 2024,indikator politik indonesia,survei nasional indikator,pdip,ppp

Hasil survei Indikator: PPP tidak lolos parlemen

Tangkapan layar - Hasil Survei Nasional Indikator Politik Indonesia yang dilakukan mulai 23 November-1 Desember 2023 tentang elektabilitas partai politik. (ANTARA/Rio Feisal)

Jakarta (ANTARA) - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia meriis hasil survei 23 November hingga 1 Desember 2023 yang memperlihatkan 23,5 persen responden memilih PDI Perjuangan dalam Pemilu 2024, sedangkan PPP hanya memperoleh dukungan 2,6 persen.

Hasil itu membuat PPP terancam tidak lolos ke DPR RI 2024-2029 mengingat ambang batas parlemen sebesar 4 persen dari jumlah suara sah nasional.

"Pertama itu PDIP 23,5 persen, disusul Gerindra 16,9 persen. Posisi ketiga Partai Golkar 10,8 persen, PKB pada posisi keempat 7,8 persen," kata Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Hendro Prasetyo melalui konferensi pers daring yang dipantau dari Jakarta, Sabtu.

Selanjutnya posisi kelima, keenam, hingga kedelapan ditempati Partai NasDem dengan 6,3 persen, Partai Demokrat (6), kemudian PKS (5,5), disusul PAN (4,4), dan PPP (2,6).

Meski masih menempati posisi teratas, Hendro mengungkapkan PDIP mengalami tren penurunan pemilih dibandingkan perolehan dukungan 24,1 persen responden pada periode survei sebelumnya.

Kenaikan justru dialami oleh Partai Gerindra yang memperoleh tambahan dukungan responden sekira 2,5 persen dibanding periode sebelumnya.

"PDIP mengalami penurunan sedikit ya atau stagnan dibandingkan survei sebelumnya yang kita lakukan pada Oktober sampai November, itu agak turun. Kita temukan kenaikan yang tampak sekali itu Gerindra 14,4 menjadi 16,9 persen dalam rilis kita sebelumnya Oktober dan sekarang," katanya.

Tren kenaikan juga dirasakan oleh Partai Golkar, PKB, dan Partai Demokrat yang di periode survei sebelumnya masing-masing hanya memperoleh dukungan 9,3 persen, 7,7 persen, dan 5,2 persen.

Hendro menjelaskan hasil tersebut dilakukan dengan menggunakan simulasi langsung, yakni simulasi surat suara, dan tidak menanyakan simbol partai atau top of mind responden.

"Kita tidak lagi bertanya simbol partai atau top of mind, biasanya seperti itu, tetapi karena sekarang sudah memasuki masa Pemilu sehingga sudah tersedia partai yang bisa ikut atau tidak bisa ikut, termasuk calon-calonnya, kita pakai simulasi surat suara. Pertanyaannya sebetulnya berikut adalah nama-nama partai dan nama-nama calon anggota DPR RI," katanya.









Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Survei Indikator: 23,5 persen pilih PDIP, PPP tidak lolos parlemen

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE