Hewan kurban di Kota Tanjungpinang tersedia 1.621 ekor

id Stok hewan kurban di tanjungpinang,idul adha,hewan kurban,sapi kurban,kambing kurban,kepri,tanjungpinang,dp3 tanjungpinang

Hewan kurban di Kota Tanjungpinang tersedia 1.621 ekor

Kepala DP3 Kota Tanjungpinang Robert Lukman. (Ogen)

Tanjungpinang (ANTARA) - Jumlah stok hewan kurban di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tercatat sebanyak 1.621 ekor dan dijamin cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat jelang hari raya Idul Adha 1445 Hijriah.

"Jumlah ini meliputi 729 ekor sapi dan 892 ekor kambing," kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Kota Tanjungpinang Robert Lukman, Selasa.

Sementara untuk kebutuhan hewan kurban jelang Idul Adha diprediksi sekitar 1.100 ekor, sehingga khusus di wilayah Tanjungpinang masih mengalami surplus hewan kurban sekitar 500 ekor lebih.

Oleh karena itu, kata Robert, masyarakat tidak perlu khawatir terhadap pasokan hewan kurban pada Idul Adha tahun ini, karena stok di kandang peternak sudah dihitung lebih dari cukup.

"Idul Adha tahun lalu kebutuhan hewan kurban sekitar 1.000 ekor. Tahun ini diprediksi naik 10 persen menjadi 1.100 ekor," ujarnya.

Robert menyebut DP3 Tanjungpinang juga bertanggung jawab terhadap peredaran hewan kurban di masyarakat.

DP3 melalui bidang peternakan, kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner telah membentuk tiga tim untuk melakukan pengecekan terhadap hewan kurban di kandang-kandang milik peternak.

Baca juga: BMKG Natuna imbau masyarakat waspadai cuaca ekstrem

Pengecekan bertujuan untuk diberikan sertifikat atau label SL (sehat dan layak) terhadap hewan kurban yang akan dijual kepada masyarakat dalam menyambut perayaan Idul Adha.

"Sehat artinya bebas penyakit. Layak artinya tidak cacat, misalnya tidak pincang," ujar Robert.

Robert menyampaikan saat ini proses pengecekan hewan kurban masih berlangsung, di mana setengah dari jumlah hewan kurban atau sekitar 800 ekor sudah dicek dan diberi label sertifikat SL.

Ia menargetkan, jelang Idul Adha 2024, seluruh hewan kurban di kandang peternak sudah dicek kesehatan dan kelayakannya oleh tim veteriner DP3 Tanjungpinang.

"Ada sekitar 30 kandang peternak di Tanjungpinang. Dalam sehari, petugas kami mampu mengecek rata-rata 70 ekor hewan kurban," ungkapnya.

Robert turut mengimbau masyarakat tidak membeli hewan kurban yang tidak diberi label sertifikat SL, karena belum tentu sehat dan layak untuk dikonsumsi.

Sebaliknya, masyarakat diminta membeli hewan kurban berlabel SL dalam bentuk tanda kalung di leher hewan kurban tersebut.

"Kalau sudah diberi label SL, maka hewan kurban itu aman dan sehat untuk dipotong dan dikonsumsi masyarakat saat Idul Adha," ucap Robert.

Pasokan hewan kurban di Tanjungpinang sebagian didatangkan dari luar daerah seperti Lampung, dan sebagian lainnya merupakan hasil ternak lokal yang sudah dipelihara sejak lama.

Baca juga: 2 anak Natuna wakili Kepri pada MTQ tingkat nasional

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE