Tanjungpinang (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kepulauan Riau menyampaikan sebanyak 828.510 atau 54,39 persen data pemilih Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024 sudah mengikuti tahapan pencocokan dan penelitian (coklit) terhitung sejak 24 Juni hingga 2 Juli 2024.
"Target kami dalam 20 hari, coklit data pemilih sudah selesai 100 persen," kata anggota KPU Provinsi Kepri Priyo Handoko di Tanjungpinang, Selasa.
Priyo menjelaskan secara keseluruhan ada sebanyak 1.551.939 orang data pemilih hasil sinkronisasi yang dicoklit oleh petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) yang tersebar di tujuh kabupaten/kota.
Dengan capaian coklit yang sudah sekitar 54,39 persen maka tersisa 45,61 persen data pemilih yang belum tercoklit atau sekitar 723.429 pemilih.
Dari data sementara, kata dia, coklit tertinggi tercatat di Kabupaten Anambas yang sudah mencapai 95,13 persen. Sedangkan coklit terendah di Kota Batam yang masih 47 persen.
Sementara untuk lima kabupaten-kota lainnya, proses coklit data pemilih rata-rata sudah di atas 60 persen.
"Kami mengerahkan 5.906 pantarlih untuk coklit data pemilih Pilkada 2024 di 3.304 TPS se-Kepri," ujar Priyo.
Priyo menambahkan terdapat beberapa tantangan yang dihadapi pantarlih saat melakukan coklit, seperti masalah geografis Kepri yang 96 persen laut sehingga pantarlih harus menyeberang dengan alat transportasi laut.
Baca juga: KPU telah coklit 330.000 pemilih di Batam
Apalagi saat ini musim cuaca sedang tak menentu turut memicu gelombang tinggi yang menghambat pelaksanaan coklit, terutama di daerah pulau-pulau.
Selain itu, musim curah hujan cukup tinggi turut jadi kendala pantarlih dalam melakukan coklit. Bahkan sebagian pantarlih sampai terpeleset jatuh dari sepeda motor dipicu jalan licin akibat hujan.
"Maka itu, kami mengimbau pantarlih untuk lebih berhati-hati dalam melaksanakan tugasnya di lapangan," ucap Priyo.
Priyo pun tak menampik jika ada sejumlah warga yang awalnya menolak kehadiran pantarlih ke rumah mereka, namun setelah dijelaskan tujuan dan fungsi coklit, akhirnya warga paham sekaligus mau melayani pantarlih dengan baik.
Oleh karena itu, sambung Priyo, KPU Kepri telah membekali tiap-tiap pantarlih dengan rompi, topi serta id card resmi supaya mudah dikenali oleh masyarakat yang akan dicoklit.
"Kalau tidak dilengkapi dengan atribut resmi, warga bisa saja menolak kehadiran pantarlih, karena tentu mereka khawatir kalau datanya dicuri untuk hal-hal tak bermanfaat," kata Priyo menegaskan.
Priyo turut menambahkan Pilkada 2024 untuk pertama kalinya ada TPS yang akan dicoklit dua orang pantarlih, padahal biasanya satu TPS satu orang pantarlih.
Sesuai regulasi KPU RI, untuk TPS dengan jumlah pemilih lebih dari 400 orang akan diterjunkan dua orang pantarlih. Sementara di bawah 400 orang, cukup dengan satu pantarlih.
"Maka itu, total pantarlih yang direkrut lebih banyak dari jumlah perencanaan TPS pada Pilkada 2024 karena ada TPS dengan pemilih di atas 400 orang, mayoritas di Kota Batam," demikian Priyo.
Baca juga: Gubernur Ansar sebut Pilkada 2024 didominasi pemilih milenial
Berita Terkait
Pemkot Tanjungpinang berikan perhatian khusus pada kasus kekerasan anak
Sabtu, 16 November 2024 7:29 Wib
Polda Kepri resmikan Kampung Aceh jadi Kampung Madani untuk berantas narkoba
Sabtu, 16 November 2024 6:43 Wib
Cuaca Kepri diprakirakan hujan sedang pagi dan siang hari
Sabtu, 16 November 2024 6:01 Wib
Polda Kepri nobar "Bila Esok Ibu Tiada" bersama Korpri dan anak yatim
Jumat, 15 November 2024 23:13 Wib
Debat publik di KPU Batam batal karena soal tatib
Jumat, 15 November 2024 19:25 Wib
Pemkab Natuna imbau pemilik gedung untuk sedia apar di titik rawan terbakar
Jumat, 15 November 2024 17:13 Wib
Debat Publik kedua Pilkada Batam batal dilaksanakan
Jumat, 15 November 2024 16:37 Wib
Polda Kepri tanam 30 ribu bibit jagung demi dukung ketahanan pangan
Jumat, 15 November 2024 15:44 Wib
Komentar