NASA: 3,1 persen kemungkinan asteroid YR4 tabrak Bumi

id NASA,Asteroid 2024 YR4,asteroid,luar angkasa

NASA: 3,1 persen kemungkinan asteroid YR4 tabrak Bumi

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dan SpaceX menunda peluncuran misi Europa Clipper yang dijadwalkan pada Kamis (10/10/2024) ke bulan Jupiter, Europa, karena keberadaan badai Milton, kata badan antariksa AS dalam sebuah pernyataan. /ANTARA/foto-Anadolu/py

Washington (ANTARA) - Lembaga Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) pada Selasa (18/2) meningkatkan perkiraan kemungkinan asteroid "city-killer" 2024 YR4 menabrak Bumi pada 22 Desember 2032 menjadi 3,1 persen.

Peluang 1 banding 32 itu mengalami peningkatan signifikan dari estimasi sebelumnya yang hanya 2,8 persen untuk kemungkinan bertabrakan dengan Bumi dalam tujuh tahun ke depan.
Dalam beberapa pekan terakhir, peluang tersebut sempat berkisar di angka 2 persen berdasarkan pembaruan harian dari NASA.



Menurut badan antariksa tersebut, asteroid itu cukup besar untuk menyebabkan kerusakan lokal jika dalam skenario yang tidak diharapkan, benda langit ini benar-benar menghantam Bumi.

Namun, peluang tabrakan yang kini melebihi ambang batas 1 persen telah memicu pemberitahuan kepada badan-badan pemerintah yang terlibat dalam pertahanan planet, termasuk Kelompok Penasihat Perencanaan Misi Antariksa (Space Mission Planning Advisory Group) dan Kantor Urusan Antariksa PBB (United Nations Office of Outer Space Affairs).



Asteroid 2024 YR4 diperkirakan memiliki diameter antara 40 hingga 90 meter (sekitar 130-300 kaki). Objek ini pertama kali terdeteksi oleh teleskop Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System (ATLAS) yang didanai oleh NASA di Chile pada 27 Desember 2024.

Sejak saat itu, asteroid tersebut mendapat perhatian internasional seiring dengan terus berlangsungnya penelitian para ilmuwan terhadap peluang bertabrakan dengan Bumi.


Sebelumnya pada (14/02), Asteroid 2024 YR4 merupakan benda langit yang saat ini tengah dipantau berada di dekat Bumi. Orbit asteroid itu bahkan dapat membawa benda langit tersebut memasuki wilayah Tata Surya yang berdekatan dengan atmosfir Bumi.

Baca juga: Kelembapan udara tinggi, cuaca hari ini Kepri diprakirakan berawan


Asteroid 2024 YR4 diperkirakan memiliki lebar sekitar 130-300 kaki (40-90 meter) dan kendati mungkin, peluangnya diprediksi sangat kecil untuk menabrak Bumi pada 22 Desember 2032 mendatang.
Menurut laman resmi NASA, objek tersebut sangat menarik untuk pertahanan planet karena dua alasan.

1. Ukurannya cukup besar untuk menimbulkan dampak lokal yang signifikan jika, --meskipun sangat tidak mungkin--, menabrak Bumi.

2. Meskipun peluang tabrakan pada 2032 sangat kecil, asteroid 2024 YR4 telah melampaui ambang batas probabilitas 1 persen untuk terjadinya tabrakan dengan Bumi.

Akibat probabilitas ambang batas yang demikian, keberadaan asteroid 2024 YR4 harus dilaporkan secara resmi kepada lembaga pemerintah AS yang terlibat dalam pertahanan planet, serta kepada Kelompok Penasihat Perencanaan Misi Antariksa (Space Mission Planning Advisory Group) dan Kantor Urusan Luar Angkasa PBB (United Nations Office of Outer Space Affairs), sesuai dengan piagam pemberitahuan Jaringan Peringatan Asteroid Internasional (International Asteroid Warning Network).


Per 31 Januari 2025, asteroid 2024 YR4 berada sejauh 48 juta kilometer (30 juta mil) dari Bumi dan terus bergerak menjauh dalam orbitnya mengelilingi Matahari. Asteroid ini akan kembali mendekati Bumi dengan aman pada tahun 2028.



Sumber: Anadolu



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: NASA tingkatkan kemungkinan asteroid YR4 hantam Bumi jadi 3,1 persen

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE