Batam (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) akan memaksimalkan digitalisasi dalam sistem kerja operasional sebagai salah satu langkah efisiensi anggaran di kantor itu.
Kepala BPS Batam Eko Aprianto menyatakan bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan beberapa penyesuaian guna menyesuaikan efisiensi anggaran tanpa mengurangi kualitas pelayanan dan survei yang dilakukan.
“Saat ini sedang dilakukan beberapa penyesuaian terhadap kegiatan-kegiatan di BPS. Pelatihan survei akan dilakukan secara daring, serta koordinasi dengan BPS provinsi maupun BPS Pusat yang juga diutamakan secara daring,” katanya saat dihubungi di Batam, Rabu.
Pelatihan yang dilakukan BPS Batam ditujukan kepada petugas mitra survei sebelum mereka turun ke lapangan untuk melakukan pendataan.
Biasanya, pelatihan skala besar diadakan di hotel, namun dengan adanya efisiensi, pelatihan akan diutamakan untuk dilakukan secara daring.
Terkait efisiensi di lingkungan kantor Eko menyampaikan bahwa saat ini belum ada penerapan kerja dari rumah (WFH), namun kebijakan tersebut masih menunggu arahan dari pimpinan BPS.
“Saat ini baru efisiensi listrik dan air. Untuk WFH masih menunggu arahan lebih lanjut,” ujarnya.
Sementara itu, koordinasi dengan BPS provinsi dan BPS Pusat sebenarnya sudah sering dilakukan secara daring, bahkan sebelum kebijakan efisiensi ini diterapkan, maka tidak akan berdampak secara signifikan.
Mengenai Sensus Ekonomi 2026 dan kegiatan yang akan berlangsung tahun ini, Eko memastikan bahwa pelaksanaannya tetap berjalan.
Namun, untuk persiapan Sensus Ekonomi, pihaknya masih menunggu arahan dari BPS Pusat, terutama terkait mekanisme pelaksanaan dan pengalokasian anggaran yang masih dikaji lebih lanjut.
Baca juga: BPS Kepri optimalkan sistem kerja daring guna dukung efisiensi anggaran
Komentar