Tanjungpinang (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) menyampaikan produksi sampah di daerah itu per hari mencapai 90 ton, yang didominasi sampah rumah tangga baik anorganik maupun organik.
"Sampah-sampah tersebut dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ganet," kata Kepala DLH Tanjungpinang Ahmad Yani, Selasa.
Yani menyampaikan sampah yang masuk ke TPA Ganet itu sudah dikurangi sekitar 4,5 ton per hari, untuk dibawa ke tempat pengolahan sampah reduce, reuse, recycle (TPS3R) serta bank-bank sampah yang tersebar di wilayah Tanjungpinang.
Ia menyebut bahwa sampah-sampah yang memiliki nilai jual, misalnya sampah plastik bisa dijual ke bank sampah guna didaur ulang menjadi produk bernilai ekonomis. Kemudian, sampah-sampah organik juga dapat diolah menjadi kompos atau pupuk.
DLH Tanjungpinang memiliki 65 bank sampah yang bisa mengolah sekaligus mengurangi sampah, namun baru mampu menyerap sampah sekitar 21 persen, sisanya tetap dibawa ke TPA.
Selain itu, lanjut Yani, pengolahan sampah pun dilakukan oleh UPTD TPA Ganet dengan menyulap sampah plastik menjadi paving block untuk dijual, tetapi pemasarannya belum maksimal karena masyarakat lebih banyak menggunakan paving block berbahan alami.
Baca juga: Polda Kepri tunggu hasil audit kerugian korupsi revitalisasi Pelabuhan Batu Ampar
"Kami imbau masyarakat bisa memilah antara sampah rumah tangga yang bernilai ekonomis atau sebaliknya," ujar Yani.
Dia meminta masyarakat membuang sampah di tong sampah serta kontainer sampah yang telah disediakan DLH Tanjungpinang. Masyarakat bisa mengajukan permintaan tong sampah untuk lingkungan sekitar.
Pihaknya juga menyoroti kurangnya kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempatnya, misalnya ada kontainer sampah namun masih banyak warga yang membuangnya di samping atau di luar kontainer sehingga sampah berserakan.
"Maka itu pentingnya kesadaran warga untuk mengurangi sampah dari hulu ke hilir, mulai dari memilah-milah sampah hingga membuang sampah pada tempatnya," katanya pula.
Dikatakannya petugas DLH Tanjungpinang setiap hari aktif keliling di Kota Gurindam itu untuk mengangkut sampah lalu dibawa ke TPA Ganet. Saat ini kapasitas TPA Ganet masih mampu menampung sampah hingga beberapa tahun ke depan.
Baca juga: Natuna siap pasok sapi kurban ke daerah lain
Komentar