Kepala BPS: Pariwisata Kepri tunjukkan kinerja positif

id BPS RI,kepri

Kepala BPS: Pariwisata Kepri tunjukkan kinerja positif

Kepala BPS RI Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan kata sambutan di sela pengukuhan Kepala BPS Kepri Margaretha Ari Anggorowati di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Jumat (24/5/2025) malam. ANTARA/Ogen

Tanjungpinang (ANTARA) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan sektor pariwisata di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menunjukkan kinerja positif sejak awal 2025 dengan diberlakukannya kebijakan bebas visa kunjungan bagi sejumlah wisatawan mancanegara (Wisman).

Menurut Amalia, kebijakan bebas visa kunjungan itu ternyata mengungkit kunjungan wisman ke Kepri, yang pada triwulan I 2024 sebanyak 373 ribu orang, lalu meningkat menjadi 484 ribu orang pada triwulan I 2025, atau naik sekitar 8,26 persen.

"Kalau berdasarkan negara, kunjungan wisman paling banyak itu dari Malaysia, karena Kepri memiliki daya tarik wisata budaya dan religi, salah satunya Pulau Penyengat," kata Kepala BPS di sela pengukuhan Kepala BPS Kepri Margaretha Ari Anggorowati di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Jumat malam.

Baca juga: Kepala BPS RI ingin data PDRB tingkat kabupaten/kota bisa per triwulan

Amalia juga mengapresiasi pembenahan yang dilakukan Gubernur Kepri Ansar Ahmad terhadap kawasan wisata Penyengat di Kota Tanjungpinang, karena objek bersejarah ini sangat potensial menarik lebih banyak lagi wisman sekaligus menghasilkan devisa bagi daerah tersebut.

Kendati begitu, lanjutnya, BPS turut memberikan sejumlah catatan terhadap pariwisata Kepri, terutama berkaitan dengan tingkat pengeluaran atau spending wisman per kunjungan.

Ia menyebutkan secara nasional, pengeluaran wisman per sekali kunjungan sekitar 1.391 dolar AS per orang.

Sementara di Kepri, pengeluaran wisman per kunjungan sekitar 610 dolar AS per orang, yang dipengaruhi masa kunjungan singkat.

Baca juga: PSDKP Batam paparkan manfaat VSM bagi nelayan

Oleh karena itu, ia menekankan masa kunjungan wisman harus menjadi perhatian Pemprov Kepri bersama seluruh stakeholder terkait, dengan harapan ke depan wisman bisa tinggal lebih lama di Kepri, sehingga pengeluaran atau uang yang mereka belanjakan semakin besar.

"Pengeluaran wisman itu mayoritas untuk akomodasi dan makan minum, dan sebagian kecil belanja atau shooping hingga membeli souvernir," ungkap Amalia.

Sedangkan untuk kondisi wisatawan nusantara (Wisnus) di Kepri, lanjut Amalia, puncak kunjungannya pada akhir tahun dan awal tahun. Tingkat kunjungan wisnus Kepri pun cukup bagus, yakni meningkat lima persen di 2024.

Baca juga:
BPS RI: Pencatatan aktivitas ekonomi di Kepri perlu ditingkatkan

Polda Kepri gagalkan pengiriman dua PMI nonprosedural ke Malaysia

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE