Tanjungpinang (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau (Dispar Kepri) Hasan mengatakan ajang olahraga internasional Mandiri Bintan Marathon 8-9 November 2025 dengan mengusung konsep pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.
Menurut Hasan, hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025. Perpres ini menguraikan arah pembangunan berkelanjutan, termasuk di sektor pariwisata, dengan tujuan menjaga keberlanjutan lingkungan dan budaya di destinasi wisata.
"Mandiri Bintan Marathon 2025 menitikberatkan pada pemulihan lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi," kata Hasan saat menghadiri pembukaan Race Pack Collection di Hotel Four Points, Lagoi, Kabupaten Bintan, Jumat.
Race Pack Collection merupakan ajang pengambilan paket perlombaan bagi para pelari yang telah melakukan registrasi agenda Bintan Mandiri Marathon tahun ini.
Hasan mengatakan, penyelenggaraan Mandiri Bintan Marathon merupakan bukti nyata sinergi pemerintah dan swasta dalam mendorong pertumbuhan sektor pariwisata sekaligus perekonomian daerah.
Kegiatan yang memasuki tahun keempat ini memberikan dampak terhadap perekonomian daerah, mulai dari peningkatan okupansi hotel hingga penuhnya pemesanan kendaraan sewa di kawasan wisata.
Hasan Dispar Kepri terus mendukung kegiatan ini melalui berbagai pagelaran budaya daerah yang melibatkan seniman lokal, seperti tari tradisional.
Menurutnya, Mandiri Bintan Marathon kini telah masuk dalam kalender pariwisata resmi Dispar Kepri. Kegiatan serupa diharapkan dapat terus berlanjut seiring dengan meningkatnya jumlah peserta.
“Selain memperkuat citra Kepri sebagai destinasi wisata unggulan, kegiatan seperti ini berperan penting dalam meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) regional dan nasional,” kata Hasan.
Baca juga: Capai ribuan peserta, Mandiri Bintan Marathon siap digelar akhir pekan ini
Sementara itu, Kepala Komersial BRC Raja Azmizal Usman mengatakan total peserta Bintan Marathon tahun ini mencapai 3.000 orang. Terdiri dari pelari lokal dan nasional sebanyak 90 persen, dan wisatawan mancanegara sebanyak 10 persen.
"Ada pelari dari Singapura, Malaysia, Kenya, dan Amerika yang sudah konfirmasi untuk berpartisipasi. Termasuk pelari dari Jakarta," ujarnya.
Ia mengatakan, Mandiri Bintan Marathon tahun ini lebih menonjolkan jati diri Bintan melalui berbagai program berbasis budaya dan produk daerah, dengan mengusung konsep 'Lawa Lokal' yang menonjolkan produk dan karya masyarakat setempat.
Konsep Lawa Lokal menjadi salah satu daya tarik utama Mandiri Bintan Marathon 2025. Istilah "lawa" yang berarti cantik atau berani dalam bahasa Melayu digunakan sebagai merek untuk produk lokal seperti pakaian olahraga, aksesori, dan suvenir.
Semua barang dagangan tersebut merupakan hasil karya usaha lokal, termasuk pengrajin lokal di Kepri
Selain Lawa Lokal, penyelenggara juga menghadirkan Kedai Bintan, sebuah area yang menampung 30 pelaku UMKM dari berbagai daerah di Bintan. Di lokasi ini, pengunjung dapat menikmati kuliner khas Melayu seperti laksa, nasi lemak, lendot, dan air dohot.
"Tahun lalu hanya sekitar 20 UMKM yang terlibat, tahun ini meningkat menjadi 30. Semuanya berasal dari daerah Bintan. Kami ingin para tamu yang datang dapat merasakan langsung cita rasa dan budaya Melayu Bintan," jelas Azmizal.
Baca juga: Mandiri Bintan Marathon 2025 jadi gerbang menembus World Marathon Majors

Komentar