Tanjungpinang (Antara Kepri) - Kondisi pemadaman listrik yang dilakukan PLN di Cabang Kota Tanjungpinang semakin meresahkan. Pasalnya, semakin hari pemadaman listrik semakin bertambah.
"Pemadaman listriknya bisa sampai 2 kali sehari secara mendadak," ucap warga Jalan Pramuka, Riko, Ahad.
Padahal kata Riko, listrik menjadi kebutuhan pokok bagi segala sektor di era serba canggih ini dan tentunya memiliki pengaruh jika energi tersebut bermasalah seperti yang sekarang terjadi di Kota Tanjungpinang.
"Berdampak buruk pada perangkat elektronik, seperti televisi, komputer dan lain sebagainya yang menggunakan energi listrik," paparnya.
Selain Riko, warga Ganet Rizal juga ikut mengalami pemadaman listrik yang dilakukan PLN.
"Pagi sekitar 10 mati sampai jam 11. Habis mati lagi sekitar jam 11:30," ucapnya.
Warga KM 5, Septy juga mengeluhkan pemadaman listrik di pemukimannya.
"Yang jelas siang tadi listrik padam sampai sekitar pukul 03:00, kemudian sekitar 20:00 WIB listrik padam lagi," kata Septy, Ahad.
Kritikan juga dilontarkan oleh Sekretaris Umum Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Tanjungpinang - Bintan, Helianto yang menurutnya, jika terkait pemadaman listrik di PLN Cabang Kota Tanjungpinang, maka pihak
PLN terkait selalu melimpahkan jawabannya ke Pusat.
"Baiknya PLN ini di swastakan saja, supaya bisa segera ditindak apabila terjadi masalah di satu wilayah, seperti yang sekarang terjadi, tidak lagi harus menunggu jawaban dari pusat sana," ucap Helianto.
Bukan berarti selama ini PLN tidak memiliki perubahan dalam pelayanannya, namun sambung Heli, perubahannya sedikit karena hingga saat ini pemadaman listrik tidak bisa diatasi.
"Dampak pemadaman itu yang dikhawatirkan, seperti di jalan raya pas 'lampu merah', lalu usaha-usaha seperti warnet dan masih banyak lagi," ucapnya.
Tentunya kaya Heli berdampak pada sektor perekonomian Kota Tanjungpinang.
"Sudah kami wacanakan nantinya bersama LSM se Kota Tanjungpinang akan melakukan gerakan ke PLN Cabang Kota Tanjungpinang mengenai masalah pemadaman ini," tegasnya. (Antara)
Editor: Evy R. Syamsir
Berita Terkait
14 warga meninggal akibat banjir dan tanah longsor di Kabupaten Luwu
Sabtu, 4 Mei 2024 9:27 Wib
Bupati Natuna ajak warga menghemat penggunaan air
Jumat, 3 Mei 2024 19:20 Wib
BPBD sebut delapan warga meninggal akibat tanah longsor di Sulsel
Jumat, 3 Mei 2024 17:37 Wib
BMKG tegaskan sesar besar daratan Sumatera tak picu tsunami
Jumat, 3 Mei 2024 14:02 Wib
Pelni Tanjungpinang hentikan sementara pelayaran Bintan-Natuna
Rabu, 1 Mei 2024 18:15 Wib
KN SAR Bima Sena berhasil evakuasi sebanyak 109 korban erupsi Gunung Ruang
Rabu, 1 Mei 2024 11:13 Wib
Presiden Jokowi bagikan sembako kepada warga Mataram
Rabu, 1 Mei 2024 10:42 Wib
Sriwijaya Air Group: Kasus timah tak pengaruhi operasional tak terpengaruh kasus timah
Rabu, 1 Mei 2024 9:39 Wib
Komentar